Pendidikan merupakan usaha untuk mendewasakan anak manusia agar kehidupannya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Pendidikan dimulai sejak lahir, bahkan rangsangan-rangsangan kependidikan sudah dapat dilakukan sejak bayi dalam kandungan, dan berkelanjutan sepanjang hayat.
Mendidik berarti membangun karakter untuk mempersiapkan generasi unggul lahir dan batin, berpengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai luhur kehidupan. Pendidikan meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Rasulullah saw bersabda, Al-Ilmu bittaallumi wal hilmu bittahallumi Ilmu itu dicapai dengan belajar, dan murah hati serta pemaaf itu dicapai dengan berbuat demikian.
Pendidikan merupakan cara terbaik untuk menanamkan akhlak yang mulia dan mengajarkan budi pekerti halus, membentuk mental yang luhur, dan membangkitkan naluri yang peka yang akan mengontrol tindak tanduknya, mendorong untuk beramal saleh, dan mencegah perbuatan yang tidak patut.
Dalam bidang apa pun prestasi tak akan dapat diraih dalam semalam. Ia membutuhkan proses latihan, kesabaran, dan ketekunan yang lama. Bangsa yang ingin maju harus giat belajar, bekerja keras, dan berusaha sungguh-sungguh untuk meraih apa yang dicita-citakan.
Allah swt menurunkan Al-Quran sebagai Kitab Pendidikan paling agung sepanjang zaman. Dengan Al-Quran Allah swt mendidik manusia agar senantiasa hidup damai, jujur, adil, rendah hati, sederhana, tanggung jawab, bermartabat, saling menghargai dan mencintai, kerjasama, bersatu, bebas, membawa maslahat bagi seluruh makhluk, dan bahagia di dunia dan akhirat.
Orang yang beriman mengikuti Al-Quran dan memiliki kesadaran sejarah, sehingga dapat mengambil pelajaran dari pengalaman umat terdahulu, dan mampu mengambil pelajaran dari fenomena alam; tabah, dapat menahan diri, dan sabar dalam penderitaan, kesengsaraan, dan suasana kacau, menghindari keburukan, menahan amarah, dan tidak meneruskan perbuatan dosa. (QS Ali Imran/3: 134-135).
Al-Quran mengajarkan kepada manusia agar bersatu dan memelihara hubungan baik antar sesama, mengerjakan amal kebaikan dan mengajak kepada kebaikan, menciptakan kedamaian dalam kehidupan bersama dan memperkokoh tali hubungan antar sesama. (QS Ali Imran/3:105, Al-Anfal/8:1, Al-Hujurat/ 49: 10, Al-Baqarah/2: 224, Ali Imran/3: 112).
Pendidikan karakter merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai dan perilaku berbudi pekerti kepada peserta didik. Tujuannya agar mereka tumbuh menjadi sosok yang berperan bagi bangsa dan negara.
Upaya ini melibatkan tiga aspek, yakni pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Tanpa ketiga aspek tersebut, pendidikan karakter tidak akan efektif. Pelaksanaannya pun harus sistematis dan berkelanjutan agar dampaknya lebih maksimal. Dengan Pendidikan karakter, seorang peserta didik akan cerdas secara akademis, emosional, dan spiritual.
Kemendiknas merumuskan 18 nilai pendidikan karakter yang perlu ditanamkan, khususnya kepada para siswa yang dapat dirangkum sebagai berikut.
- Religius, jujur, toleransi, dan cinta damai
Patuh melaksanakan ajaran agama, toleransi, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
- Disiplin, kerja keras, dan mandiri
Tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan, serta memiliki semangat kerja keras dalam melakukan berbagai hal dan tidak bergantung kepada orang lain.
- Kreatif, rasa ingin tahu, dan gemar membaca
Berpikir kreatif atau out of the box, dan memiliki rasa ingin tahu yang membuat seseorang lebih memahami segala sesuatu melalui membaca.
- Demokratis, semangat kebangsaan, dan cinta tanah air
Berpikir, bersikap, dan bertindak bahwa hak dan kewajiban dirinya dan orang lain adalah sama, dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi.
- Bersahabat/komunikatif, dan menghargai prestasi
Menjalin hubungan baik dengan siapa pun dan senantiasa bersikap ramah kepada orang lain serta menghargai prestasinya.
- Tanggung jawab, peduli lingkungan dan sosial
Bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan, gemar membantu orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang. Sejarah ialah rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lalu. Menurut KBBI sejarah ialah pengetahuan maupun uraian tentang sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Para pakar mengemukakan tentang sejarah sebagai berikut.
Sejarah adalah peristiwa di masa lampau, yang mempelajari biografi mereka yang terkenal sebagai penyelamat pada zamannya. (Thomas Carlyle)
Sejarah adalah catatan umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat manusia itu. (Ibnu Kaldun)
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari beberapa peristiwa yang mampu dibuktikan dengan kenyataan. (Moh. Yamin)
Sejarah adalah ilmu yang diibaratkan dengan penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa depan. (Roeslan Abdulgani)
Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontruksi yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita yang merupakan suatu kesatuan dari rangkaian fakta-fakta yang saling berkaitan. Adapun sejarah dalam arti objektif adalah peristiwa sejarah itu sendiri atau proses sejarah dalam aktualitasnya yang terjadi hanya satu kali, sehingga tidak berulang dan tidak dapat diulangi lagi. (Sartono Kartodirdjo)
Sejarah adalah rekonstruksi atau membangun kembali peristiwa masa lalu untuk dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan kekinian dan masa datang. Sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris. (Kuntowijoyo)
Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran dengan tingkatan tinggi rendahnya terganti oleh keadaan manusianya. (Herodotus)
Bangsa Indonesia telah melalui serangkaian peristiwa sejarah yang panjang, mulai dari era Nusantara, masa penjajahan, perjuangan melawan penjajah, masa kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dari Belanda maupun pemberontak, hingga berbagai dinamika perpolitikan dalam negeri.
- Kedatangan Bangsa Eropa
Bangsa Eropa yang datang pertama kali di Indonesia adalah Portugis di Malaka tahun 1509. Belanda datang ke Banten pada 1596 dalam ekspedisi Cornelis de Houtman.
- Lahirnya Budi Utomo (1908)
Budi Utomo didirikan beberapa mahasiswa STOVIA (Sekolah Kedokteran di Jawa). Tokohnya Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo. Lahirnya organisasi ini menjadi tonggak perjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Sumpah Pemuda (1928)
Setelah Budi Utomo, muncul berbagai organisasi, yaitu Tri Koro Dharmo dan organisasi kesukuan. Gagasan untuk menyatukan wilayah Nusantara semakin kuat dan digelarlah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
- Indonesia Dikuasai Jepang (1942)
Jepang menduduki sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Batavia. Akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dengan penandatanganan Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942. Di masa inilah terjadi perubahan luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan.
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945)
Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 WIB.
- Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pada 25 Oktober 1945, Brigjen AWS Mallaby dan tentara Sekutunya tiba di Surabaya. Pertempuran antara rakyat Surabaya melawan Sekutu tak terelakkan. AWS Mallaby tewas dalam pertempuran itu. Bung Tomo membakar semangat para rakyat Surabaya untuk melawan. Terjadilah pertempuran besar yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
- Pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
Salah satu pertempuran paling terkenal yang dimulai ketika pasukan Sekutu diboncengi NICA tiba di Bandung pada 13 Oktober 1945. Para pejuang menolak perintah untuk meninggalkan wilayah Bandung Utara.
- Perjanjian Linggarjati (15 November 1946)
Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto dan terus berusaha menduduki berbagai wilayah Indonesia. Untuk mengakhiri ini, dilakukan Perjanjian Linggarjati di Kuningan, Jawa Barat pada 10-15 November 1946 dan disahkan pada 25 Maret 1947.
- Serangan Umum 1 Maret 1949
Gabungan tentara dan laskar Indonesia melakukan serangan umum di seluruh penjuru kota Yogyakarta di bawah komando Letkol Soeharto. Serangan ini berhasil membuat Belanda lumpuh dan pasukan Indonesia berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam.
- Belanda Mengakui Kedaulatan RI
Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949. Pengakuan kedaulatan Indonesia dilakukan di Amsterdam dan Indonesia.
- Peristiwa G30S/PKI (1965)
Terjadi penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI AD. PKI dan pasukan Cakrabirawa dianggap bertanggung jawab. Hal ini dilakukan atas isu pembentukan Dewan Jenderal untuk menggulingkan Soekarno.
- Supersemar (1966)
Setelah peristiwa G30S/PKI, kondisi politik bergejolak dan berdampak ke semua bidang. Hal ini membuat Presiden Soekarno lengser. Lahir Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang dikeluarkan Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966.
- Kerusuhan Mei ’98 (1998)
Meski perkembangan ekonomi di masa Soeharto cukup pesat, terjadi banyak praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di pemerintahan. Krisis ekonomi pun datang dan memperburuk situasi politik. Soeharto akhirnya mundur dari jabatan presiden setelah 32 tahun menjabat, lalu digantikan oleh wakilnya, BJ Habibie.
- Peristiwa Sejarah Masa Reformasi
Berakhirnya Orde Baru memunculkan era Reformasi. Masyarakat kemudian menginginkan agar dilakukan Pemilu yang adil. Maka digelarlah Pemilu pertama di era reformasi pada 1999 yang mengantarkan KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden ke-4. Belum habis masa jabatannya, Gus Dur didesak mundur. Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden diangkat menjadi Presiden RI.
Selanjutnya dilakukan Pemilu 2004 dan 2009 yang memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemilu selanjutnya, tahun 2014 dan 2019 dimenangkan oleh Joko Widodo, serta Pemilu 2024 dimenangkan Prabowo-Gibran.
Sejarah bangsa Indonesia sarat dengan nilai-nilai karakter para pelaku yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Nilai-nilai karakter tersebut niscaya diwariskan kepada generasi-generasi mendatang melalui pendidikan yang simultan dan holistik, hingga terwujud Indonesia Emas 2045. Semoga.
Muhammad Chirzin
https://kbanews.com/wp-content/uploads/2024/09/Pendidikan-Karakter-dengan-Sejarah.jpg
Pendidikan-Karakter-dengan-Sejarah.jpg
E: Di luar 4 kategori