PONOROGO | KBA Jika Anies Baswedan membuat organisasi kemasyarakatan (ormas) atau partai politik (parpol), harus belajar banyak dari para tokoh nasional.
Terutama, memperbaiki performa yang lebih inklusif dan tetap mempunyai karakter yang berkomitmen pada agenda demokrasi dan kedaulatan rakyat.
“Ada beberapa tokoh Indonesia yang sudah melakukan, seperti M. Amien Rais dengan PAN dan Partai Ummat, juga Yusril Ihza Mahendra lewat PBB, Hari Tanoe dengan Perindo. Ketiga tokoh ini bisa jadi guru bagi Anies Baswedan dalam mendirikan parpol,” kata Assoc. Prof. Dr. Muhamad Fajar Pramono, M.Si, akademisi asal Ponorogo, Jawa Timur.
Dihubungi KBA News, Selasa, 3 September 2024, Fajar, sapaannya, sebenarnya yang dihadapi Anies bukan parpolnya. Tetapi, oligarki yang mampu mengendalikan parpol-parpol tersebut.
“Oligarki memang harus dilawan,” ujar alumni S1 dan S2 Universitas Airlangga Surabaya sekaligus S3 dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut.
Partai Demokrat bisa juga jadi pengalaman. Partai berlambang Mercy itu bertahan 10 tahun masa keemasannya. Karena itu, perlu format yang mengombinasikan kelebihan PKSdalam mengelola kelompok terdidik dan PDIP dalam mengelola grassroots.
“Syukur juga mengakomodasi kelebihan Golkar dalam memperkuat di berbagai sektor negara.” (kba)
Lawan Oligarki, Bikin Ormas atau Parpol: Anies Harus Belajar dari Tiga Tokoh Ini
https://kbanews.com/wp-content/uploads/2024/09/Lawan-Oligarki-Bikin-Ormas-atau-Parpol-Anies-Harus-Belajar-dari-Tiga-Tokoh-Ini.jpg
Lawan-Oligarki-Bikin-Ormas-atau-Parpol-Anies-Harus-Belajar-dari-Tiga-Tokoh-Ini.jpg
B: Liputan lapangan, wawancara lapangan, konten standar.