Mendadak tujuan wisata tidak lagi konvesional dan tradisional, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Binatang Ragunan.
JAKARTA | KBA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan ruang ketiga di Jakarta mendadak menjadi tujuan wisata. Orang dari luar Jakarta menjajal jalan-jalan di sepanjang trotoar, jalan-jalan dan bermain di taman-taman, juga ruang-ruang ketiga lainnya.
Anies menceritakan, saat mampir ke Skybridge Halte Cakra Selaras Wahana (CSW) pada awal pekan tahun baru 2022, pernah bertemu warga dari Sukabumi, Jawa Barat.
Setelah Anies bertanya kenapa datang ke CSW, dari pengakuan si warga tersebut diketahui, sebelumnya mendengar cerita dan melihat foto CSW sehingga tertarik ingin datang menjajal CSW.
Mendadak tujuan wisata tidak lagi konvesional dan tradisional, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Binatang Ragunan.
“Itu artinya, pengalaman ruang ketiga telah menjadi sesuatu yang addictive dan orang lain yang bukan dari Jakarta pun ingin merasakan,” ujar Anies melalui kanal YouTube @Anies Baswedan dalam program Cerita dari Pendopo bertajuk ‘Ruang Ketiga, Ruang Interaksi (Bagian 3)’ dikutip KBA News, Rabu, 27 Januari 2022.
CSW merupakan halte transportasi umum layang pertama di Indonesia, dibangun dengan prinsip mengintegrasikan dua moda transportasi lokasinya berada di persimpangan Kebayoran Baru.
Bangunan berupa jembatan layang (skybridge) tersebut menghubungkan Stasiun MRT ASEAN dengan Halte CSW yang melayani bus Koridor 13 rute Ciledug-Kapten Tendean, Halte CSW 2 yang melayani Koridor 1 rute Jakarta Kota-Blok M, Halte Kejaksaan Agung, dan Halte ASEAN di Koridor 1.
Ruang Ketiga Datangkan Kebahagiaan
Anies Baswedan, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan era Jokowi-JK ini, juga mengungkapkan begitu banyak warga kalau sudah hari Sabtu atau Minggu, dulu selalu berpikir mau ajak anak-anak ke mana lagi.
“Hari ini mau ajak ke mana, telah dipersiapkan ruang ketiga yang begitu banyak opsinya, makin luas,” imbuhnya.
Anies sendiri mengaku, kalau datang ke taman dan duduk ia memperhatikan anak-anak yang berinteraksi dengan keluarga, Ia bersyukur karena keberadaan ruang ketiga berupa taman itu dapat dinikmati oleh para keluarga.
“Itulah kebahagiaan. Menyaksikan ibu dengan anak-anaknya, ayah dengan anak-anaknya bermain di situ. Pada saat mereka melakukan itu saat itu kepuasan muncul,” ujarnya.
Pada kesempatan ke taman, bertemu dan menyapa warga, kata Anies, mendapati hal unik sekali. Banyak yang datang bukan warga di dekat lokasi taman saja, tetapi juga dari tempat jauh-jauh.
“Kalau saya tanya, kok datangnya sampai ke sini? Iya lihat di IG-nya teman, lihat FB-nya teman,” kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Hal tersebut, menurut Anies, mencerminkan ketika kita mendapatkan pengalaman yang unik, kita ingin orang lain merasakan pengalaman itu. Caranya difoto, di-posting, diceritakan.
“Kalau tidak unik, kita tidak ingin orang lain mengalami yang kita alami, tidak difoto, tidak di-posting, tidak diceritakan. Sesuatu itu menjadi cerita karena kita ingin orang lain merasakan yang kita rasakan. Dan itu yang kemudian membuat taman-taman ini sering didatangi dari tempat-tempat yang jauh,” jelasnya.
Anies mengaku, kalau datang ke taman dan bertemu dengan warga di situlah ia merasa bersyukur sekali, Ikhtiar yang dikerjakan semasa dirinya masih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta itu telah memberikan ruang baru bagi warga.
“Dan kalau ngobrol pasti akan muncul cerita, wah senang sekali sekarang saya bisa main di taman, bisa olahraga di taman, saya bisa bersama keluarga. Itulah kebahagiaan yang kita ingin, muncul di warga Jakarta,” tutupnya. (kba)