Dengan meraih elektabilitas 34,90 persen, pasangan Anies-Khofifah unggul atas duet Prabowo-Puan yang membukukan dukungan 30,40 persen di urutan kedua. Sedangkan pasangan Airlangga-AHY hanya meraih ukungan sebesar 9,90 persen.
JAKARTA | KBA – Lembaga survei Center for Indonesian Reform (CIR) dan Datasight Indonesia merilis hasil temuan terbaru tentang bursa pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024.
Dalam surveinya, CIR dan Datasight Indonesia melakukan sejumlah simulasi pasangan capres-cawapres. Simulasi pertama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diduetkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Lalu, ada Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua DPR RI dari PDIP Puan Maharani. Pasangan ketiga adalah duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dari hasil pengambilan sampel terhadap 1.200 responden yang dilakukan secara acak di 34 provinsi seluruh Indonesia itu menunjukkan, bahwa Anies-Khofifah menjadi pasangan capres dan cawapres yang memiliki tingkat keterpilihan tertinggi di banding pasangan lain.
Dengan meraih elektabilitas 34,90 persen, pasangan kepala daerah ini unggul atas duet Prabowo-Puan yang membukukan dukungan 30,40 persen di urutan kedua. Sedangkan pasangan Airlangga-AHY hanya meraih ukungan sebesar 9,90 persen.
Simulasi kedua, CIR dan Datasight Indonesia memasangkan Anies Baswedan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga kader Partai Gerindra Sandiaga Uno berhadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diduetkan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam simulasi Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon ini, maka duet Anies-Sandiaga yang keluar sebagai pemenang dengan tingkat dukungan sebesar 43,1 persen. Sedangkan pasangan Ganjar-Ridwan Kamil hanya berada di angka 36,6 persen.
“Anies-Sandi angkanya cukup tinggi, 43 persen. Bahkan tertinggi dalam survei ini. Apakah Anies itu mewakili nasionalis, atau Sandi mewakili nasionalis, kami tidak tahu,” ucap Direktur CIR Muhammad Hidayaturrahman saat perilisan survei di Jakarta, Rabu, 12 Januari 2022.
Kata dia, hasil survei ini bisa menjadi modal bagi partai politik yang hendak mengusung capres dan cawapres. Kombinasi ideologi figur capres dan cawapres disebut memiliki andil penting dalam peluang keterpilihan pada Pilpres 2024.
Untuk diktahui, survei ini menggunakan metode systematic random sampling berdasarkan database DPT 2019 yang pernah diwawancara oleh lembaga Datasight. Sample juga dipilih secara proporsional dengan menyesuaikan karakter populasi data BPJS.
Wawancara dilakukan pada 6-9 Januari 2022 melalui sambungan telepon. Jumlah sampel diambil sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia. Adapun, margin of error dalam survei ini kurang lebih sebesar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (kba)