Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada bulan November 2021 yang berada di angka 23,7 persen naik tajam pada hasil survei 6-11 Desember 2021 menjadi 24,4 persen.
JAKARTA | KBA – Temuan terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam bursa calon presiden (Capres) 2024 mengalami tren kenaikan cukup signifikan dalam sebulan terakhir.
Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Gubernur Anies pada bulan November 2021 yang berada di angka 23,7 persen naik tajam pada hasil survei 6-11 Desember 2021 menjadi 24,4 persen.
Tren kanikan elektabilitas orang nomor satu di Ibu Kota ini berbanding terbalik dengan Prabowo Subianto yang elektabilitasnya cenderung menurun dalam survei periode yang sama.
Pada survei bulan November 2021, Prabowo sempat mengalami puncak kenaikan eletabilitas dengan memperoleh dukungan sebesar 36,6 persen, namun turun menjadi 35,4 persen dalam survei periode Desember 2021.
Sama halnya Gubernur Anies, tren elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengalami tren kenaikan elektabilitas dari 30.0 persen pada bulan November menjadi 31,6 persen pada survei periode Desember 2021.
Gubernur Anies Konsisten Masuk Tiga Besar
Hari ini, Minggu, 9 Januari 2022, Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei terbaru terkait tingkat keterpilihan Capres 2024.
Survei Indikator membuat dua simulasi figur capres potensial dengan 33 dan 19 nama. Dalam dua simulasi itu, Gubernur Anies konsisten di tiga teratas bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
“Polanya tidak berubah, masih tiga nama yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies yang elektabilitasnya mencapai dua digit,” ucap Direktur Indikator Politik Burhanudin Muhtadi saat rilis survei terbarunya.
Dalam simulasi 33 nama, Gubernur Anies berada di posisi tiga dengan tingkat keterpilihan sebesar 15,8 persen. Sementara di urutan pertama adalah Prabowo (22,4 persen) disusul Ganjar dengan perolehan dukungan 18 persen.
“Pak Prabowo masih di peringkat pertama, kemudian Pak Ganjar Pranowo, kemudian Pak Anies. Tiga nama ini yang mencapai dua digit ke atas, yang lain masih satu digit,” ungkap Burhanudin.
Begitu juga dalam simulasi 19 nama. Hasilnya, tetap didominasi tiga figur capres, di mana, Prabowo memperoleh dukungan 24,1 persen di urutan pertama, disusul secara berurutan oleh Ganjar (20,8 persen) dan Gubernur Anies di angka 15,1 persen.
Untuk diektahui, survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 6-11 Desember 2021. Populasi survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.
Penarikan sampel survei menggunakan metode multistage random sampling. Total sampel 2020 responden, dengan sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi, serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur.
Margin of error dalam survei Indikator Politik Indonesia tersebut kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. (kba)