Kegagalan terbesar PDIP saat memimpin Jakarta adalah istana negara dan patung bundaran Hotel Indonesia (HI) kebanjiran. Namun, PDIP ketika itu seolah tutup mata dan tidak mempermasalahkan.
JAKARTA | KBA – Hujan lebat pada Selasa 18 Januari 2022 kemarin membuat beberapa tempat tergenang air. Namun, genangan-genangan tersebut tidak bertahan lama, bahkan banyak yang tidak sampai satu jam langsung surut, setelah petugas dari Dinas SDA dan BPBD Jakarta terjun ke lapangan.
Berdasarkan data dari Dinas SDA Jakarta, genangan terlama di kawasan Matraman yang bertahan selama 45 menit. Artinya, genangan yang terjadi di beberapa titik di wilayah Jakarta akibat hujan lebat tidak bertahan lebih dari satu jam. Namun, hal ini dianggap sebagai kegagalan oleh lawan politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terutama politisi PDIP Gilbert Simanjuntak.
Menanggapi kritikan politisi PDIP ini, pengguna twitter seakan muak dengan sikap partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini, karena dinilai tidak berkaca dengan kegagalan yang dilakukan oleh dua kadernya saat memimpin Jakarta, yakni Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Kegagalan terbesar PDIP saat memimpin Jakarta adalah istana negara dan patung bundaran Hotel Indonesia (HI) kebanjiran. Namun, PDIP ketika itu seolah tutup mata dan tidak mempermasalahkan. “Elah gini dipermasalahin wkwk dulu banjir berhari hari diem bae,” tulis akun twitter @Ramadiyanto yang dikutip KBA News di Jakarta, Rabu 19 Januari 2022.
Senada dengan itu, akun @RirinHM1 menyayangkan sikap politisi PDIP yang terlihat menutup mata terhadap prestasi yang dilakukan oleh Anies Baswedan. Buat mereka, Anies Baswedan selalu salah.
“Kl ada prestasi kalian pura2 tuli tpi kl ada kekurangan kalian menghujat 7 x 7 mlm.. Hati kalian terlalu kotor dlm mnjlni hidup instropeksi donk kl ada musibah itu bkn cari kambing,” tulis @RirinHM1.
“Buat partai ini Anies gak pernah ada benernya. Mereka lupa kalo 2 anggota partainya lebih parah, bahkan salah satunya ada yg sesumbar banjir Jakarta tuntas kalo dirinya jadi presiden yg sekarang terbukti cuman omong kosong,” tambah akun @Budiwidagdo2.
Beda lagi dengan akun @Fajar Nugros yang mengaku bingung dengan sikap PDIP begitu semangat menghajar Anies Baswedan, padahal partai lain dan para ahli tata kota biasa saja dalam merespon fenomena banjir di Jakarta.
“Kalo PDIP yg kritik seolah jadi bias ya? Lha partai lain diem aja? Ahli tata kota, sejarawan ya diem aja? Yg kritis2 itu kemana? Gmn rasanya terbungkam karena perkoncoan?” ucap @Fajar Nugros.
“Kayanya udh sering djelasin berkali2. banjir di jakarta sdh byk kemajuan. cepat surut. titik banjir smakin berkurang. dalam 3 taun jabat sdh lmyn byk progresnya,” jelas akun @Tothemoon.
Sementara itu, anggota TGUPP Tatak Ujiyati memberikan apresiasi kepada petugas dan Dinas SDA Jakarta yang bergerak cepat mengatasi genangan di Jakarta.
“Matraman 45 menit surut. Luar biasa upaya para aparat di bawah @DinasSDAJakarta ini. Segala daya upaya dilakukan utk memastikan genangan surut dlm waktu cepat. Termasuk dg pompa. Sesuai target kinerja yg mereka sampaikan kpd Pak Anies. Good job bapak-bapak!,” tulis Tatak.
Begitu juga warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, Juharto Harianja yang melaporkan kondisi banjir di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Timur, tepatnya di sekitar kantor Astra dan Gudang Garam, Jl. A Yani yang dikritik kader PDIP berdasarkan berita detik.com Rabu, pukul 06.15 WIB. Padahal air sudah surut sejak Selasa, 18 Januari 2022, pukul 19.09 WIB.
“Laporan, air surut cepat untuk titik rawan banjir pak. Cempaka Putih, Pulo Mas, sekitar depan Kantor Astra Jakarta Utara. Keren bapak,” kata Juharto Harianja. (kba)