Sebenarnya keberhasilan Anies Baswedan ini diketahui oleh PDIP, tetapi tidak bisa diakui karena masalah persaingan politik jelang Pemilu 2024, baik itu Pilkada Jakarta maupun pemilihan Presiden.
JAKARTA | KBA – Serangan PDIP kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait keberhasilan dalam memimpin dinilai salah sasaran. Pasalnya, di era kepemimpinan Anies, Jakarta mengalami perubahan drastis, dari pembangunan, keadilan sosial hingga kesetaraan kepada seluruh umat beragama.
Direktur Eksekutif Puspolindo Dian Cahyani mengatakan, gaya kepemimpinan Anies Baswedan sangat tepat dengan kondisi bangsa saat ini, dimana keterbelahan antar pemeluk agama kian masif. Isu mayoritas dan minoritas terus didengungkan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab, membuat kondisi sosial di masyarakt makin terdegradasi.
“Kebijakan Pak Anies juga gak memihak ke kelompok-kelompok tertentu, semua dilayani sama dan ini sangat tepat dengan kondisi saat ini ya,” kata Cahyani kepada KBA News di Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Dikatakan Cahyani, salah satu bukti kesetaraan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu dalam melayani warga Jakarta adalah pembangunan tempat ibadah di Jakarta. Dia (Anies-red) memberikan izin pembangunan tempat ibadah di Jakarta yang sudah dinantikan puluhan tahun lalu. Artinya, di masa Gubernur Jakarta sebelumnya tidak dilakukan.
“Coba lihat, ada tempat ibadah yang puluhan tahun harus menunggu izin keluar. Pak Anies langsung beri izin, ini juga menjadi perbandingan antara mereka, jika memang dibanding-bandingkan,” ucapnya.
Dijelaskan Cahyani, sebenarnya keberhasilan Anies Baswedan ini diketahui oleh PDIP, tetapi tidak bisa diakui karena masalah persaingan politik jelang Pemilu 2024, baik itu Pilkada Jakarta maupun pemilihan Presiden.
“Sebenarnya mereka tau keberhasilan pak Anies, tapi semua ini karena persaingan politik aja, jadi menjatuhkan satu sama lain itu biasa. Pada dasarnya masyarakat tau mana yang berhasil dan tidak,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap persatuan antar sesama harus dirawat terus menerus guna memberikan perasaan setara dan mengayomi. Atas dasar itu, dirinya berencana untuk memfasilitasi kegiatan rohaniah masyarakat di Jakarta.
“Masyarakat di Jakarta harus merasakan terfasilitasi lahir batin, terfasilitasi untuk kegiatan rohaniah, termasuk ketika melakukan pembangunan tempat-tempat ibadah,” kata Anies.
Seperti diketahui, di akhir tahun 2021 Anies Baswedan memberikan izin mendirikan bangunan kepada beberapa tempat ibadah di Jakarta yang sudah puluhan tahun dinantikan, seperti Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, pembangunan Gereja Katolik Damai Kristus di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, revitalisasi Gereja Immanuel di Jakarta Pusat, meresmikan enam rumah ibadah di lingkungan Universitas Pancasila, Jakarta Selatan dan beberapa lainnya. (kba)