Sejak 2015, Indonesia dan AS telah meningkatkan status hubungan bilateralnya menjadi kemitraan strategis. Hubungan kedua negara semakin berkembang ditandai dengan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Joe Biden di Glasgow, Skotlandia, pada November tahun lalu.
WASHINGTON DC | KBA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani menfokuskan peningkatan kerja sama kemitraan strategis agar produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) merambah pasar Amerika.
Kata dia, kemitraan strategis RI-AS menjadi pilar dan fondasi yang kokoh bagi kerja sama kedua negara di berbagai bidang selain sektor UMKM, mulai dari politik-keamanan, ekonomi, perdagangan, pendidikan hingga people-to-people contacts.
“Selain kerja sama kesehatan, fokus utama lain di bidang diplomasi bilateral RI-AS adalah membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi dan perlindungan terhadap WNI di AS,” ucapnya seperti dilaporkan koresponden KBA News Andri Antoni dari Washington DC, Amerika Serikat, Minggu, 23 Januari 2022.
Sejak 2015, Indonesia dan AS telah meningkatkan status hubungan bilateralnya menjadi kemitraan strategis. Hubungan kedua negara semakin berkembang ditandai dengan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Joe Biden di Glasgow, Skotlandia, pada November tahun lalu.
AS kini menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia. Hingga November 2021, nilai perdagangan dua arah mencapai 33,2 miliar dolar (sekitar Rp476,3 triliun) atau naik 35,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Investasi AS ke Indonesia juga naik 172,7 persen dengan nilai 1,3 miliar dolar (sekitar Rp18,7 triliun) sehingga menjadikan AS penyumbang investasi asing terbesar ke-6 bagi Indonesia. “Target kita adalah peningkatan volume perdagangan kedua negara menjadi 60 miliar dolar (Rp861 triliun) pada tahun 2024,” demikian Dubes Rosan.
Langkah serupa juga ditunjukkan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dalam membantu upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dengan meningkatkan jangkauan UMKM ke pasar internasional, termasuk Amerika Serikat.
Menurut Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, UMKM masih menjadi salah satu urat nadi perekonomian nasional di tengah kerisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang melanda banyak negara di dunia, termasuk Indonesia dua tahun belakangan ini.
“KADIN Indonesia telah bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan membentuk Treading UMKM dengan tujuan untuk membantu, menjangkau dan meningkatkan para pelaku UMKM ke pasar international,” ucap Arsjad.
KADIN Indonesia, demikian lanjut Arsjad, juga telah menyiapkan road map to Indonesia 2045 dengan menguatkan tiga program utama, yakni mendukung percepatan investasi, membangun ekonomi daerah dan menciptakan kewirausahaan serta penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui vokasi.
“Di masa keemasan pada tahun 2045, tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka nanti, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian yang tangguh. Untuk mewujudkan bekerhasilan itu tentu degan bergotong royang dan bersinergi,” tegas Arsjad.
Sinergitas antarpihak ini penting, megingat masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi para pelaku usaha kecil, khusunya dalam meningkatkan daya saing produk UMKM mereka di pasar internsional. Misalnya, sebut Arsjad, terkait ketatnya persyaratan dalam akses pembiayaan perbankan bagi pelaku UMKM.(kba)