Ungkapan hati Gubernur Edy di acara pelantikan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah I Sumatera Utara itu bisa diartikan sebagai bentuk pengakuan terhadap DKI Jakarta yang selama empat tahun terakhir ini mengalami kemajuan pesat dalam berbagai aspek.
JAKARTA | KBA – Pengamat politik Universitas Brawija Malang Wawan Sobari, Ph.D., menanggapi curhatan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yang menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membahas isu pembangunan di daerah Sumut.
Dalam pandangan Wawan, ungkapan hati Gubernur Edy diacara pelantikan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah I Sumatera Utara itu bisa diartikan sebagai bentuk pengakuan terhadap DKI Jakarta yang selama empat tahun terakhir ini mengalami kemajuan pesat dalam berbagai aspek.
“Terlepas itu sebatas kelakar atau bukan, tapi yang saya ingin katakan, bahwa apa yang disampaikan Pak Edy ini saya memahaminya secara positif, beliau ingin pembangunan di Sumut bisa seperti Jakarta. Itu wajar sebagai seorang gubernur,” ucap Wawan kepada KBA News, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022.
Kata dia, infrastruktur kota di DKI Jakarta yang semakin modern dan tertata rapi bisa menjadi rujukan pembangunan di daerah lain. Misalnya, pembangunan jembatan penyebarangan orang (JPO) atau untuk membangun sarana transportasi publik yang terintegrasi dan berkelenjutan.
“Semua sudah ada di Jakarta ya. Mau itu transportasinya, tata ruangnya semua ada, tinggal daerah menerapkan. Nah, ini yang mungkin melatarbelakangi Pak Edy menyebut Pak Anies kemarin untuk ‘membantu’ membangun Sumut,” tutur Wawan yang juga Dosen Bidang Politik Kreatif di Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Seperti diberitakan, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menyampaikan pidato dalam acara Pelantikan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah I Sumatera Utara sempat menyinggung nama Gubernur Anies.
Awalnya, Gubernur Edy mengajak putra-putri daerah, khususnya pengurus Aptisi untuk bersama-sama membangun wilayah Sumut agar lebih maju. Dia mengaku sudah tepat membahas pembangunan dengan pengurus Aptisi. Sebab, tidak mungkin berbicara pembangunan Sumut dengan orang luar.
“Sama siapa lagi untuk membicarakan ini? Apakah orang dari Singapura untuk memimpin Sumatera Utara. Atau kita pilih dari daerah dulu untuk memimpin, kalau sudah jadi nanti kembalikan lagi kepada kita,” ucap Gubernur Edy.
Lalu, Gubernur Edy mengatakan, tidak mungkin dirinya meminta bantuan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membangun daerah Sumut. “Tidak usah saya bicara ke luar negeri. Saya pinjam dulu dari Jakarta, Anies lah. Kau pimpin dulu, kalau sudah beres, kau balikkan lagi kepadaku. Tapi tidak seperti itu,” cetusnya. (kba)