Anies Baswedan erharap dengan hadirnya Tebet Eco Park warga bisa beraktifitas dan bisa juga sebagai contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia.
JAKARTA | KBA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan revitalisasi terhadap beberapa taman-taman di Jakarta. Salah satunya Tebet Eco Park yang sebelumnya bernama Taman Tebet Honda.
Selain Tebet Eco Park, Pemprov DKI juga merevitalisasi Taman Maju Bersama Mataram dan Taman Maju Bersama Puring.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan merevitalisasi taman untuk warga Jakarta mempunyai ruang bersama yang hijau, yang mendekatkan pada alam.
“Kita ingin warga jakarta punya ruang bersama yang hijau, yang mendekatkan pada alam. Karena itulah kenapa, taman-taman kita itu di dorong untuk tempat-tempat berinteraksi,” kata Anies dikutip pada YouTube @Aksanation, Senin, 10 Januari 2022.
Anies mengaku ingin warga Jakarta mempunyai ruang ketiga yang mendekatkan kepada alam untuk membangun interaksi antar warga Jakarta.
“Kita kan selalu menyebut ada pembangunan ruang ketiga. Ruang pertama di rumah, ruang kedua ditempat kerja atau sekolah, nah ruang ke tiga ini, adalah ruang yang memberikan ruang perasaan kesetaraan, perasaan kesamaan, ini apalagi dekat dengan lingkungan,” tuturnya
Maka dari itu dirinya mendorong untuk membangun taman-taman di Jakarta. Pembangunannya pun ada yang baru, ada juga yang sifatnya revitalisasi. Pembangunan maupun revitalisasi ini berkonsep bukan sekedar taman untuk di tonton, tetapi adanya fasilitas bermain dan berkegiatan agar hidup.
“Jadi kita ingin, warga itu datang ke taman beraktifitas disitu, lalu bisa merasakan pengalaman baru yang ingin membuat mereka ingin datang kembali,” jelasnya.
Pembuatan taman pun tak bisa asal bikin saja, namun harus ada ilmunya. Maka dari itu, Anies memilih Kepala Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsitawati untuk membangun konsep taman sesuai prosedur.
“Dan itu pembangunan taman kita, partisipatif jadi ada yang memahami ilmunya, kemudian ada aspirasi warganya, dan yang ketiga, kondisi lahannya sendiri,” sambungnya.
Taman Tebet Eco Garden ini memiliki luas 7 hektar yang tengah direvitalisasi. Anies mengaku sering mengunjungi Taman Tebet tersebut, sebelum direvitalisasi.
“Konsep ini yang dibangun di Taman Tebet. Saya mau garis bawahi ini, kami mendorong lebih banyak konsepnya park, taman sebagai tempat beraktifitas, tempat bermain, di dalamnya ada garden gak apa-apa. Tapi jangan taman-taman kita semua menjadi, garden. Karena kalau jadi garden, rumputnya enggak boleh diinjak alias tamannya hanya untuk ditonton,” ujarnya.
Orang nomor satu di Ibu Kota memilih Tebet Eco Park menjadi taman percontohan apalagi, di dalam taman itu ada aliran sungai yang akan dijadikan tempat parkir atau penampungan air hujan.
“Dia harus menjadi sebuah taman percontohan, apalagi ditengah taman ada sungai. Sehingga dia berfungsi sebagai park atau taman, tapi juga berfungsi sebagai tempat untuk parkir air bila musim penghujan,” paparnya.
Ayah empat orang anak ini berharap dengan hadirnya Tebet Eco Park warga bisa beraktifitas dan bisa juga sebagai contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia.
“Taman Tebet ini, nanti akan kita jadikan sebagai contoh untuk bisa dipakai bukan hanya di taman-taman di Jakarta, tapi mudah-mudahan di Indonesia,” harapnya. (kba)