Ketua Umum PSI Giring Ganesha disrankan mencari cara jitu jika hendak mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak dianggap ‘sumbang’.
JAKARTA | KBA – Unggahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengagumi penampilan band Nidji saat menjajal sistem audio atau sound system Jakarta International Stadium (JIS), Minggu, 16 Januari 2022 direspon publik secara beragam.
“Spektakuler! Melihat penampilan band Nidji saat uji coba sound system JIS semalam,” tulis Anies dalam akun Instagram @aniesbaswedan dikutip KBA News, Selasa, 18 Januari 2022.
Dalam unggahan Instagram, Gubernur Anies tampak pula memuji kualitas suara vokalis band Nidji Muhammad Yusuf Nur Ubay yang dinilai sangat merdu dan tidak sumbang. “Musiknya menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya,” tulis Anies.
Unggahan Gubernur Anies ini lantas dianggap sejumlah kalangan sebagai satire yang halus dari Sang Gubernur untuk mantan vokalis Nidji Giring Ganesha yang saat ini menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Bahkan, menurut pengamat politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah Putra, cara Gubernur Anies merespon kritik Giring dan PSI ini sangat berkelas tanpa menghilangkan kesan intelektualitas yang selama ini disandang.
Giring seperti publik ketaui, memang sering melancarkan kritik kepada Gubernur Anies. Hanya saja, kritik disampaikan secara menggebu-gebu sehingga terkesan bias dan tidak terarah secara substantif.
“Cara merespon kritik Giring dan PSI ini semakin menunjukkan kualitas Pak Anies. Membalas serangan secara halus dan elegan, tanpa kehilangan kesan intelektualitas yang selama ini disandangnya,” ucap Dedi kepada KBA News, di Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022.
Dari segi komunikasi politik, demikian kata Dedi, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara Anies dan Giring. “Beda kelas Pak Anies dari Giring. Beliau (Anies) memiliki narasi kuat dan subtantif. Sementara Giring seperti kita lihat, kritiknya terkesan bias dan tak terarah,” Dedi menambahkan.
Sementara, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menilai, unggahan Gubernur Anies yang memuji penampilan band Nidji memiliki makna dan arti yang sangat dalam. Termasuk penggunaan diksi ‘suara merdu, tidak sumbang’ dalam pujiannya.
Dikutip dari portal suara.com, penggunaan diksi ‘suara merdu, tidak sumbang’ dapat diartikan sebagai sindiran halus dari Gubernur Anies kepada Giring yang tak lain adalah mantan vokalis band Nidji yang berseberangan secara politik.
Meski demikian, Fernando melihat, jika Gubernur Anies tampak tidak terganggu dengan berbagai kritik Giring dan PSI selama ini. “Tidak bisa dimungkiri dapat diartikan sebagai ungkapan politik. Anies seolah menyindir dengan kalimat ‘tidak sumbang’,” ucap Fernando.
Lebih lanjut, Fernando memberikan saran agar Giring mencari cara jitu ketika hendak mengkritik Gubernur Anies agar tidak dianggap ‘sumbang’. “Sebaiknya Giring perlu cara yang jitu kalau mau mengkritisi Anies sehingga tidak dianggap sumbang oleh dia,” demikoam Fernando. (kba)