Banyak kritikan warga terhadap Pemprov DKI mengenai trotoar yang rusak, dan berlubang. Nah, setelah Pemprov merespons dengan karya nyata ini, jangan sampai warganya sendiri yang merusak dan egois.
JAKARTA | KBA – Akademisi Edi Sugianto menyampaikan apresiasi atas pembangunan 241 kilometer trotoar di Ibu Kota yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Wakil Rektor Institut Al Ghurabaa Jakarta Timur mengaku dirinya sudah cukup lama hidup di Jakarta. Namun, baru masa kepemimpinan Anies inilah melihat jalanan Jakarta cukup indah.
Banyak warga mulai senang berolahraga, dan berjalan kaki menyusuri trotoar yang rapi layaknya di negera-negara maju.
“Tentu, trotoar yang nyaman menjadi alasan warga senang berjalan kaki. Meskipun belum terealisasi menyeluruh, paling tidak Anies dan jajarannya sudah punya target untuk menjadikan Jakarta sebagai kota ramah jalanan,” katanya kepada KBA News di Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.
Namun lanjut dia, yang perlu ke depan menjadi perhatian, jangan sampai trotoar yang Indah tersebut dijadikan lahan lain yang merusak pemandangan. Seperti tempat parkir kendaraan, jualan, dan lain-lain. Menurutnya, perlu ketegasan dan sanksi yang jelas.
Dari dulu, Edi mengaku sudah sering mendengar banyak kritikan warga terhadap Pemprov DKI mengenai trotoar yang rusak, dan berlubang. Nah, setelah Pemprov merespons dengan karya nyata ini, jangan sampai warganya sendiri yang merusak dan egois.
“Saya rasa, menjaga keindahan Jakarta adalah tanggungjawab kita semua. Jadilah good citizen yang bisa dicontoh,” kata pria asal Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur tersebut.
Tak hanya itu, ia pun meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar proyek penataan trotoar tersebut perlu percepatan. Pasalnya, manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat luas.
“Mengingat ini adalah kebutuhan umum yang setiap hari orang melintasinya. Pendapat saya, trotoar adalah wajah Jakarta, yang menjadi salah satu tolak ukur kepantasan Ibu Kota,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak 2018 hingga 2021, Pemprov DKI Jakarta sudah membangun 241 kilometer trotoar. Dengan sepanjang ini, pendapat orang bahwa trotoar hanya terfokus di Jalan utama Jenderal Sudirman tak benar, karena di tempat lain juga di bangun.
“Selama tiga tahun lebih ini kita bangun adalah 241 km. Jadi kalau 241 km ini panjangnya bukan hanya Sudirman, melainkan karena banyak yang foto di situ. Sesungguhnya dibangun di seluruh Jakarta,” kata Anies.
Anies menjelaskan, pembangunan trotoar di seluruh wilayah Jakarta, sebagai ruang ketiga bagi warga berinteraksi, baik antarpejalan kaki, pejalan kaki dengan musisi, atau dengan para kelompok-kelompok agama yang sedang merayakan hari keagamaan. (kba)