Dengan demikian, warga tak perlu khawatir akan masa depan transportasi Ibu Kota selepas Gubernur Anies Baswedan purna tugas pada Oktober 2022 nanti, karena sudah mewarisi gagasan revolusioner dalam membangun sistem transportasi publik yang terintegrasi dan berkelanjutan.
JAKARTA | KBA – Warga DKI Jakarta diminta tidak perlu kekhawatir penetaan Ibu Kota, khusunya terkait sistem transportasi publik akan menurun meskipun Gubernur Anies Baswedan yang pada Oktober 2022 ini akan purna tugas.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyanti mengatakan, gagasan kolaborasi yang diusung Gubernur Anies telah memberikan dampak perubahan sistmatis dalam membagunan sistem transpirtasi berkelanjutan.
Dia lalu mencontohkan, stasiun-stasiun kereta yang selama ini seolah terpisah dari sistem transportasi kota, kini sudah terintegrasi secara efektif. “Karena kolaborasi pula Stasiun Manggarai yang merupakan aset PT KAI bisa ditata oleh Pemda DKI,” tutur Tatak di Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022.
Kolabirasi dalam pengintegrasian moda transportasi darat dengan transportasi berbasis rel kereta api, demikian lanjut Tatak, diwujudkan dengan pembentukan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, perusahaan patungan antara PT KAI dan Pemprov DKI Jarkarta.
“Anies pensiun nggak masalah. Perubahan sudah dilakukan secara sistematis melalui pembentukan perusahaan patungan PT KAI dan Pemprov DKI, sehingga siapapun gubernurnya setelah Anies stasiun-stasiun KRL di DKI Jakarta akan dikelolan secara baik dan profesional.
Untuk diketahui, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek yang merupakan perusahaan patungan antara Pemprov DKI dan PT KAI nantinya akan mengelola dan menata 72 stasiun. Termasuk kereta api bandara dan kereta commuterline.
Sistem integrasi yang direncanakan adalah peningkatan prasarana di stasiun, manajemen sirkulasi penumpang, dan kendaraan dan izin akses yang akan dikelola PT KAI. Sementara integrasi transportasi darat akan dikerjakan Pemprov DKI lewat Dinas Perhubungan.
Dengan demikian, warga tak perlu khawatir akan masa depan transportasi Ibu Kota selepas Gubernur Anies purna tugas pada Oktober 2022 nanti, karena sudah mewarisi gagasan revolusioner dalam membangun sistem transportasi publik yang terintegrasi dan berkelanjutan. (kba)