Saat ini para politisi ramai-ramai mengkritisi Anies, namun ke depan nanti, saat Anies terus menguat dan terpilih menjadi Presiden misalnya, arah politik mereka akan berubah drastis demi kepentingan politik partai.
JAKARTA | KBA – Sikap kritis Anggota DPR/DPRD, pengurus partai, hingga kader partai kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini bukan lahir dari pribadi mereka, tetapi lebih berdasarkan intruksi partai politik.
Sikap tersebut dalam demokrasi adalah wajar dan tidak akan bertahan dalam waktu lama. Sikap mereka akan berubah jika ada hal yang menguntungkan partai.
“Lihat partai-partai ketika berkoalisi akur, akrab, dan kompak. Nyanyiannya sama satu platform. Demi keutuhan dan persatuan. Tapi, ketika mereka berada dalam kubu yang berlawanan, satu sama lain saling menyerang,” kata Pengamat Politik Toni Rosyid dalam keterangan tertulis yang dikutip KBA News, Selasa 14 Desember 2021.
Menurut Toni Rosyid, sikap kritis para politisi ini hanya untuk menarik perhatian kepada masyarakat yang tidak sejalan dengan orang yang dikritisi, agar muncul simpati kepada partai mereka.
“Itu semua drama para politisi. Kepentingan mereka cuma satu, memengaruhi alam bawah sadar rakyat agar memilih calonnya,” ujarnya.
Dan hal itu, kata Toni Rosyid, juga berlaku kepada Gubernur Anies Baswedan. Sikap kritis kepada orang nomor satu di DKI Jakarta itu hanya sebatas drama, karena kepentingan utama adalah simpati kepada partai mereka.
“Begitu juga terhadap Anies. Para politisi yang menyerang Anies itu tak ubahnya seperti drama,” jelasnya.
Saat ini para politisi ramai-ramai mengkritisi Anies, namun ke depan nanti, saat Anies terus menguat dan terpilih menjadi Presiden misalnya, arah politik mereka akan berubah drastis demi kepentingan politik partai.
“Saat ini, Anies dianggap mengancam kepentingan politiknya. Jika nanti partainya mengusung Anies, para politisi ini akan tegak lurus ikut garis komando partai,” ungkapnya.
“Termasuk PSI, jika nanti merasa lebih menguntungkan jika dukung Anies di Pilpres 2024,” imbuh Toni Rosyid.
Sejauh ini, Anies menjadi penentu bagi para elite politik jika ingin maju sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebagaimana tersampaikan lewat hasil survei Indopol Survei dan Consulting yang menempatkan Anies sebagai figur yang mampu mengalahkan kekuatan Prabowo Subianto-Puan Maharani, jika Anies maju sebagai Capres, bukan Cawapres. (kba)