Jika dilihat dari hasil kerja para pejabat yang saat ini dijagokan menjadi capres pada Pilpres 2024, hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang punya prestasi mentereng.
JAKARTA | KBA – Saat melakukan survei terkait calon presiden (capres), hampir seluruh lembaga survei mengutamakan popularitas dan elektabilitas. Namun, mereka sering mengabaikan hasil kinerja figur-figur yang namanya masuk daftar capres tersebut.
Usulan untuk menyertakan hasil kinerja dalam survei capres itu didukung Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni. Ia menekankan perlunya edukasi dari lembaga survei kepada masyarakat soal kinerja capres yang notabene adalah pejabat publik.
“Dalam konteks survei, karakter lembaga survei memang melakukan pengukuran popularitas dan elektabilitas, tetapi publik tentu perlu mendapatkan edukasi yang lebih baik terkait dengan penilaian kinerja,” kata Titi kepada KBA News, Kamis, 9 Desember 2021 malam.
Cara lembaga survei mengutamakan popularitas dan elektabilitas saat melakukan survei itu dinilai Titi memang tidak salah. Namun, dua poin tersebut sebaiknya dikorelasikan dengan kinerja para capres pada saat atau selama memegang jabatan publik.
Dengan cara itu, kata Titi, masyarakat akan mendapatkan edukasi politik yang baik dan bisa menilai siapa yang layak dipilih saat pilpres atau pemilihan kepala daerah (pilkada). “Dengan demikian, masyarakat juga mendapatkan edukasi politik yang baik dan mampu menjadi panduan mereka dalam memberikan penilaian terhadap kandidat secara lebih berbobot pada pemilu yang akan datang.”
Cara lembaga survei mengutamakan popularitas dan elektabilitas saat melakukan survei sebelumnya juga dikritisi Pengamat Politik Toni Rosyid. Cara seperti itu dinilainya tidak baik dalam mencari sosok pemimpin masa depan mengingat yang disoroti hanya popularitas dan elektabilitas, tetapi mengabaikan kinerja sosok-sosok yang bersangkutan.
“Survei prestasi, ini baru mendidik. Lembaga survei mesti ikut mendorong tumbuhnya demokrasi yang berkualitas. Salah satu caranya dengan mengajukan pertanyaan menyangkut track record orang yang akan dipilih,” ujar Toni.
Menurut dia, jika dilihat dari hasil kerja para pejabat yang saat ini dijagokan menjadi capres pada Pilpres 2024, hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang punya prestasi mentereng. Ini diakui lembaga-lembaga resmi di Indonesia maupun internasional.
“Kalau Anda rajin mendengarkan berita televisi dan membaca koran, Anda tidak akan kaget dengan hasil survei yang menempatkan Anies di urutan teratas. Anies memang banyak mendapatkan penghargaan,” kata Toni.
”Siapa pun Anda, kalau ingin nyapres di 2024, tunjukkan prestasi Anda sehingga rakyat melihat dan merasakan, lalu memilih Anda. Jangan hanya modal pencitraan yang justru akan membodohi pikiran rakyat dan membuat bangsa ini jauh mundur ke belakang.” (kba)