Hasil kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan banyak selama satu tahun ini. Capaian itu dirangkum oleh Pemprov DKI dalam sebuah publikasi capaian kinerja 2021.
JAKARTA | KBA – Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati merangkum enam hasil kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama pandemi Covid-19 tahun 2021.
“Apa sih hasil kerja Anies di Jakarta. Pertanyaan itu sering melintas di komentar twitter. Hasil kerjanya banyak, tapi kita repot jelasin satu-satu. Nah kini Pemprov DKI bikin publikasi capaian kinerja 2021,” kata Tatak di akun twitter @tatakujiyati di kutip KBA News, di Jakarta Pusat, Selasa, 14 Desember 2021.
Tatak menjabarkan hasil kinerja Gubernur DKI Jakarta selama ini. Seperti, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan hak kepada warga Kampung Tanah Merah untuk mendapatkan status tanah dengan menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan.
“25.000 warga Kampung Tanah Merah akhirnya mendapatkan hak mereka. Layanan publik dasar seperti listrik dan air serta lingkungan tempat tinggal layak. Setelah sebelumnya tak terlayani akibat belum jelasnya status tanah, akhirnya Pemprov DKI memberi solusi dengan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan,” tulisnya.
Kemudian, membantu jutaan rumah tangga agar bangkit dari dampak pandemi Covid-19 yang membuat usaha dan pendapatan berkurang. Sehingga Pemprov DKI alokasikan dana sebesar Rp 7.21 trilliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2021.
“Pemprov DKI alokasikan Rp 7.21 trilliun di APBD 2021 untuk membantu warga melalui Kartu Lansia Jakarta, Kartu Penyandang Disabilitas, Kartu Anak Jakarta, Bantuan Sosial Tunai (BST) DKI Jakarta, Bansos Non Tunai, bansos untuk warga isolasi mandiri, bansos untuk pusat isolasi covid,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Tatak, Pemprov DKI memberikan bantuan, berupa santunan biaya hidup kepada 4.678 anak yatim piatu di DKI Jakarta. Santunan ini karena orang tua mereka meninggal karena wabah Covid-19. Bantuan tersebut, bukan hanya biaya hidup tetapi juga biaya pendidikannya.
“Pemprov DKI memastikan negara hadir, dengan memberikan santunan biaya hidup kepada 4.678 anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena wabah Covid. Selain juga memastikan keberlangsungan pendidikannya dengan bantuan beasiswa,” paparnya.
Selain bantuan berupa material maupun non material, Pemprov DKI terus mengupayakan pembangunan infrastruktur kota, seperti jalur pejalan kaki, penataan jaringan utilitas yang merupakan komitmen Pemprov DKI untuk mendorong warga agar berjalan kaki menikmati keindahan Kota Jakarta.
“Trotoar sepanjang 801 Km ditata jadi lebih lebar, lebih rapi, lebih hijau. Menjadikan Jakarta lebih ramah pejalan kaki, mendorong budaya hidup sehat dan pro transportasi publik. Ada lagi, 7 ruas jalan sepanjang 19 km, utilitasnya ditata sehingga kabel-kabel yang bergelantungan di udara tak lagi terlihat,” pungkasnya.
Menurut Tatak, sejak tahun 2018-2020 telah dibangun trotoar sebanyak 760.305 m2 dan di tahun 2021 ini bertambah kurang lebih 41.000 m2 di lima wilayah kota administrasi.
Titik lokasi yang di tata tahun ini di antaranya, Jakarta Selatan Jalan Senopati, Jalan Suryo, dan Jalan Wolter Monginsidi (kawasan Kebayoran Baru). Lalu di Jalan Tebet Raya.
Di Jakarta Barat, Jalan Duri Kosambi, kawasan sentra primer barat, Jalan Puri Wangi, dan Jalan Pesanggrahan. Sedangkan di Jakarta Pusat adalah Jalan Raden Saleh.
Untuk Kawasan Jakarta Timur di antaranya Jalan Layur, kawasan Taman Segitiga, Jalan Gorontalo Raya, Jalan Gadang, dan Jalan Gorontalo II.
Sementara penataan utilitas selama 2021, telah diselesaikan 19,217 meter di tujuh ruas jalan diantaranya, Jalan Mampang Prapatan, Jalan Kapten Tendean, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Cikajang, dan Jalan Gunawarman.
Pemprov DKI Jakarta juga membangun transportasi yang merupakan prioritas pembangunan di Jakarta. Salah satunya, Moda Raya Terpadu (MRT).
“MRT tahap I yang dimulai tahun 2006, setelah perjalanan panjang diresmikan pada Maret 2019. Kini pembangunan jalur MRT tahap II yang menghubungkan Bundaran Hotel Indonesia-Kota sedang berjalan, dengan 7 stasiun dibangun di bawah tanah. Keren sih, membayangkan bakal seperti subway di Beijing atau London,” ungkapnya.
Menurutnya upaya ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Pemprov DKI pun mengajak masyarakat agar beralih ke transportasi publik.
Jakarta International Stadium (JIS) merupakan stadion termegah di Indonesia selain Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Selatan. Pembangunan Stadion JIS ini merupakan janji masa kampanye Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno.
Kini pembangunan Stadion JIS ditargetkan sudah 90 persen pada Desember 2021. Pengerjaannya dilakukan simultan seperti mengerjakan atap, precast tribun, concours, façade, dan perawatan rumput di lapangan utama.
“Pembangunan Jakarta International Stadium yang juga dijanjikan oleh beberapa Gubernur sebelumnya, akhirnya terwujud di zaman pemerintahan Anies. Mulai dibangun tahun 2019, sudah November 2021 sudah mencapai 83 persen. Dengan kapasitas 82K penonton. JIS jadi stadium olahraga terbesar di Asia,” tutupnya.(kba)