Para tamu bisa berbaring di tempat tidur sambil menikmati suasana pemandangan roof garden yang hijau ditambah cerahnya langit Jakarta.
Jakarta | KBA – Hiruk pikuk suara dari pengerjaan bangunan Wisma Seni Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat terus berlangsung. Setelah 35 tahun berdiri wajah baru tempat kesenian bersejarah ini akan segera hadir dan bisa digunakan oleh masyarakat, para pegiat seni.
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki telah berlangsung sejak 3 Juli 2019. Perencanaan revitalisasi masterplan dan arsitektur menggunakan skema desain dari pemenang sayembara di tahun 2007 lalu yakni Andra Matin.
Berbagai fasilitas yang dibangun tentunya dibuat untuk kenyamanan para pengunjung dan pekerja seni. Seperti wisma yang berada di dalam area Gedung Perpustakaan dan Wisma Seni atau lebih dikenal dengan Gedung Panjang.
Wisma Seni ini berada di lantai 8 sampai lantai 12, dengan luas area 4.309 m² wisma seni memiliki 139 unit kamar.
Deputi Projects Director BUMD PT Jakarta Propertindo (JakPro) Tabah Noekman menjelaskan kepada KBA News, Senin, 20 Desember 2021, bahwa tidak hanya seniman, kamar di wisma seni dapat disewakan untuk masyarakat umum.
“Karena 80% konsepnya bunkbed itu yang diminta para seniman dulu, 20% itu yang mirip tipenya seperti hotel. Nah, itu yang bisa disewa oleh masyarakat umum untuk subsidi silang harga kamar-kamar khusus seniman (bunkbed),” kata Tabah.
Tabah juga menegaskan, JakPro tidak mengambil untung dalam pengelolalaan revitalisasi TIM.
“Pendapatan ini kan untuk melakukan oprasional serta kegiatan seni budaya. Kalau kita tidak bikin satu penataan ruang yang bisa dimanfaatkan, nantinya oprasional akan membebenai APBD terus,” tuturnya.
Walaupun masih tahap revitalisasi KBA News berkesempatan melakukan kunjungan untuk melihat lebih dekat bagaimana bentuk wisma seni serta fasilitas yang disediakan.
Kunjungan dimulai dari lantai 8 sebagai lobby wisma seni. Dilantai 8 ini cukup luas namun, belum terlihat ada interior seperti bangku atau meja resepsionis.
Lanjut ke lantai 9 sampai 12, pada lantai tersebut terdapat kamar dengan 4 tipe yaitu, bunkbed, standard, deluxe, dan suite room.
Ketika tim KBA News memasuki kamar suite room yang berada di ujung dari lantai 12, kamar ini langsung menghadap ke pemandangan roof garden teracering dan gedung pencakar langit.
Layaknya hotel berkelas, dikamar ini disediakan 1 kasur berukuran double XL 140 x 200 cm. Para tamu bisa berbaring di tempat tidur sambil menikmati suasana pemandangan roof garden yang hijau ditambah cerahnya langit Jakarta.
Tak perlu khawatir jika ingin menggunakan listrik karena di sisi kanan dan kiri kasur tersedia stop kontak. Terdapat pula meja kecil di sisi kanan kasur.
Meja dan sofa yang empuk juga tersedia di sudut kamar, standing lamp di samping sofa menambah kesan artistik di tipe kamar suite room.
Tanpa menghilangkan unsur seni dan budaya pada tipe kamar ini menggunakan desain panel dinding kayu vertikal yang menambah kesan hangat, natural dan asri pada ruang kamar. Serta pajangan ondel-ondel yang merupakan salah satu ikon Jakarta.
Tamu wisma akan dimanjakan dengan kamar mandi yang nyaman dan bersih dengan desain dinding keramik mosaik berwarna hitam, dilengkapi shower tiang air panas dan dingin, satu closet duduk, wastafel, dan satu cermin besar.
Tidak berbeda dengan tipe kamar suite room, bunkbed yang disaran para seniman memiliki fasilitas yang hampir sama.
Tipe kamar bunkbed merupakan kamar khusus untuk seniman yang dateng bersama dengan teman atau saudara. Tipe kamar ini cukup menghemat kantong karena satu kamar sudah disediakan dua kasur.
Saat memasuki kamar, dua kasur single tingkat atas dan bawah tersedia di kamar ini. Setop kontak untuk aliran listrik berada di sisi kanan bawah kasur, dan satu bangku kecil pun disediakan.
Pada kamar ini space ruangan lebih besar dikarenakan kamar ini didesain untuk para seniman yang ingin berkumpul, berdiskusi atau sekedar berbincang santai.
Satu lemari terbuka berbahan kayu sengaja disediakan pengelola agar seniman yang nantinya menginap di wisma dapat praktis dan mudah menaruh baju atau perlengkapan untuk perform.
Di samping lemari, disediakan satu meja dan peralatan minum. Pemandangan sekitar Cikini juga dapat terlihat dari jendela kamar.
Tidak berbeda dengan kamar mandi di tipe suite room, kamar mandi di tipe ini pun memiliki bentuk dan fasilitas yang sama.
Selain itu, pengelola wisma seni TIM memberikan keamanan yang terbaik. Di setiap lantai kamar wisma seni terdapat fire hydrant box dan tabung pemadam api. Setiap kamar sudah dilengkapi fire sprinkler system, alarm kebakaran dan pintu darurat di sisi kanan setiap lantai.
Pengelola juga membedakan pemandangan yang ditawarkan, ada dua sisi view yakni street view dan garden view.
Street view, tamu dapat melihat pemandangan jalanan dan gedung-gedung di sekitar Cikini.
Sedangkan garden view nantinya akan mengahadap planetarium dan area rumput hijau yang tidak tersentuh kendaraan lalu lalang.
Sampai berita ini diturunkan, pihak pengelola wisma seni TIM belum bisa memastikan tarif yang akan dikenakan untuk menyewa kamar di wisma seni.(kba)