Aktifitas pengunjung di kawasan Tanah Abang sangat padat, namun tidak terjadi kemacetan seperti dahulu.
JAKARTA | KBA – Tanah Abang, Jakarta Pusat identik dengan pasar grosir pakaian dan kemacetan. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan dari pusat grosir terbesar di tanah air ini. Lalu lintas di sekitar Kawasan Tanah Abang selalu menjadi masalah.
Sudah tidak mengherankan bila Kawasan ini terkenal denan kemacetannya sejak dulu. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta terdahulu tidak mampu menyelesaikan persoalan kemacetan di daerah ini.
Meski Pemerintah Provinsi DKI sudah menerjunkan petugas dari Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol-PP) untuk menertibkan kawasan ini, namun tetap terjadi kemacetan karena para pedagang berani membuka lapak jualan mereka di bahu jalan, dan ditambah dengan mobil angkutan kota (Angkot) berhenti dengan waktu lama menunggu penumpang di depan pintu-pintu masuk pasar Tanah Abang.
Adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kemudian berhasil menertibkan Pasar Tanah Abang. Upayanya untuk menghilangkan kemacetan lalu lintas di kawasan ini pun mulai menampakkan hasil dengan pembangunan Skybridge atau pasar Atas Jalan. Pasar Atas Jalan ini berbentuk jembatan panjang dari pintu keluar Stasiun Tanah Abang hingga ke pintu masuk pasar Tanah Abang.
Pasar Atas Jalan ini kemudian menampung seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di bahu jalan.
Konsep Gubernur DKI Jakarta ini berhasil menyelesaikan masalah macet di jalur depan pintu masuk pasar Tanah Abang, baik dari arah Jalan K.S. Tubun Petamburan menuju Tanah Abang, atau dari Tanah Abang menuju Jalan K.S. Tubun Petamburan Jakarta Barat.
Pantauan KBA NEWS di lokasi, aktifitas pengunjung di kawasan Tanah Abang sangat padat, namun tidak terjadi kemacetan seperti dahulu. Di depan pintu masuk pasar Tanah Abang juga ada petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP DKI Jakarta.
Rohman (52) penjual pakaian di pasar Tanah Abang mengaku senang dengan penataan pasar Tanah Abang saat ini, karena sudah tidak ada penjual di depan jalan dan membuat pembeli langsung masuk ke dalam pasar.
“Kalau dulu itu penjual tertahan di depan mas, kan banyak penjual yang sudah di naikia ke atas jembatan (pasar Atas Jalan-red) jadi terlihat rapi,” kata Rohman kepada KBA News, Jumat 10 Desember 2021.
Rohman yang berjualan di pasar Central Tanah Abang (CTA) itu menambahkan, Angkot yang biasa parkir menunggu penumpang pun mulai tidak ada, hingga lalu lintas depan pasar CTA lancar.
“Kalau dulu disini (depan pasar CTA-red) macet parah, Angkot, bajai hingga taksi sering parkir nunggu penumpang. Alhamdulillah sekarang sudah tidak lagi,” ucapnya.
Konsep Gubernur Anies untuk mengatasi kemacetan di Jalan Jati Baru Tanah Abang ini dibilang berhasil tanpa merugikan pedagang, sopir anggota, bajai hingga tukang ojek online maupun ojek pangkalan.
Semua moda transportasi ini sudah dibuat tempat khusus untuk menunggu dan mengangkut penumpang yang turun dari Kereta Rel Listrik (KRL) maupun dari pasar Tanah Abang. (kba)