JIS bagian dari katalisator urban generation. Semangatnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin meregenerasi kawasan Jakarta Utara yang sangat strategis sebagai tempat tumbuhnya pusat ekonomi baru yang melibatkan masyarakat setempat.
JAKARTA | KBA – Pembangunan Jakarta International Stadion (JIS) bukan hanya melulu untuk kegiatan olahraga, khususnya sepak bola. JIS dibangun untuk kegiatan bermanfaat lainnya seperti konser seni, pameran, dan kegiatan lain untuk menumbuhkan ekonomi Kawasan. JIS memang diproyeksikan untuk menjadi kawasan sport entertainment di Jakarta Utara.
Penikmat salah satu dari 10 stadion termegah di dunia ini pun dari berbagai kalangan, bahkan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM mendapatkan kesempatan berusaha di stadion yang akan menjadi salah satu ikon Jakarta ini.
JIS menyediakan area untuk masyakarat sekitar yang berusaha di sektor UMKM di bagian utara stadium. Seperti penjualan merchandise atau pernak-pernik yang identik dengan Ibu Kota, maupun tempat kuliner.
“Kita menyediakan lot area untuk menampung UMKM, di bagian utara stadium ini, kita akan sediakan, yang sifatnya bisa temporary atau pop up market pada saat ada event nantinya,” kata Manajer Proyek JIS PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo kepada KBA News, Rabu, 8 Desember 2021.
Arry mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menghidupkan perekonomian warga Jakarta, khususnya yang tinggal di sekitar area Stadion JIS.
“Kami ingin memberikan kontribusi dan berkolaborasi dengan warga sekitar terutama nanti dalam pemeliharaan stadium, mereka bisa support untuk nursery rumput, keamanan, cleaning service, dan tour guide-nya karena JIS ini kan menjadi tempat destinasi wisata. Juga berkolaborasi penjualan kerajinan dan suvenir. Catering juga kita memberdayakan warga sekitar, tentu saja dengan standar internasional,” ungkapnya.
Masyarakat sekitar pun bakal dibina dan dilatih, agar mereka punya kreativitas dan kemampuan yang bisa mendukung JIS ini. Jadi JIS tidak hidup disaat pertandingan saja, namun setiap saat dan sepanjang hari.
“Di lantai 1 dan 2, sepanjang sisi timur, ada beberapa fungsi untuk retail, F&B, non F&B, jadi orang bisa ke sini minum kopi, belanja mungkin ke store/apparel. Dan sekarang orang kerja sudah hybrid, maka akan disediakan ruang untuk co-working space untuk mendukung siapa pun yang berkunjung kesini,” ungkapnya.
“Yang tidak kalah penting kita bisa mengajak teman, keluarga ke sini karena kita menyediakan beberapa plaza atau area yang terbuka dan berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta yang terbilang tidak banyak RTH plaza publik yang mudah di akses,” sambungnya.
Dia menilai selama pandemi, masyarakat sudah merindukan aktivitas di luar rumah. Dia berharap, saat JIS sudah beroperasi nanti, menandai kebangkitan industri sport entertainment Jakarta dan Indonesia pada umumnya.
“Jadi inilah yang ingin kami sampaikan khususnya kepada warga Jakarta dan masyarakat Indonesia akan hadirnya JIS ini melengkapi dan juga menjadi tempat tujuan hiburan alternatif selain beberapa ikon-ikon yang ada di Jakarta,” bebernya.
JIS bagian dari katalisator urban generation. Semangatnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin meregenerasi kawasan Jakarta Utara yang sangat strategis sebagai tempat tumbuhnya pusat ekonomi baru yang melibatkan masyarakat setempat.
Seperti di sebelah utara berdampingan dengan Taman Impian Jaya Ancol di sektor pengembangan wisata, di sebelah barat berdampingan dengan kawasan Kota Tua yang merupakan pengembangan berbasis heritage, di selatan banyak CBD atau central bisnis district, pusat bisnis, dan lainnya.
“Jadi JIS ini menjadi katalisator urban generation. Nanti semangatnya, inilah wajah baru Jakarta, transformasi Jakarta Utara, Kawasan Jakarta International Stadium,” tutupnya. (kba)