Jakarta International Stadium termasuk terbesar di kelasnya. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ingin memberikan the best in class football stadium. Nanti orang mau belajar stadion modern itu, di Jakarta ada.
JAKARTA | KBA – Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang berada di Jakarta Utara ini segera rampung dan siap soft launching untuk secara resmi digunakan oleh masyarakat, baik warga DKI Jakarta maupun masyarakat Indonesia, bahkan warga dunia.
Stadion JIS merupakan salah satu dari 10 stadion termegah dan terbesar di dunia. Berstandar organisasi sepak bola dunia (FIFA) yang mengusung konsep green building, yakni gedung yang ramah lingkungan. Di Indonesia, baru JIS, stadion sepak bola yang mengusung konsep pembangunan berkelanjutan demi pelestarian alam dan mengurangi dampak pemanasan global.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang JIS, tim KBA News mewawancarai Manajer Proyek JIS, Arry Wibowo, Senin, 6 Desember 2021. Berikut obrolannya:
KBA News: Ini adalah10 stadion termegah di dunia menurut Daily Mail. Bisa berikan gambaran yang Ter-nya apa saja?
Arry Wibowo: Pertama jelas, kapasitas JIS besar ya, sekitar 82.000 ribu penonton. Saat ini stadion modern di dunia jarang memiliki kapasitas 80.000 ribu penonton. Rata-rata stadion modern di Eropa, khusus di Premier League itu sekitar 50.000 ribu orang.
Jadi, JIS termasuk terbesar di kelasnya. Karena PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ingin memberikan the best in class football stadium. Nanti orang mau belajar stadion modern itu, di Jakarta ada.
Jadi JIS termasuk berkapasitas terbesar di Indonesia. Di Asia Tenggara kita kalah oleh Malaysia yang mencapai 100.000 ribu orang. Tapi, kalau dari sisi kemegahan dan fasilitas modern, kita boleh bangga. Tidak kalah oleh Malaysia.
KBA News: Ter yang lain apa?
Arry Wibowo: Lapangan JIS memakai rumput jenis hybrid. Lapangan jenis ini yang pertama di Indonesia. Di stadion lain itu rumputnya natural. Kalau hybrid itu kombinasi antara rumput sintetis dengan rumput natural.
Komposisi rumput lapangan JIS adalah 5 persen rumput sintetis asal Italia berjenis Limonta dan 95 persen berasal dari rumput alami dengan jenis varietas Zoysia Matrella, yang didatangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah.
Jenis rumput sintetisnya sama dengan yang dipakai oleh Stadion Santiago Bernabeu, Italia.
KBA News: Kabarnya JIS juga meraih rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI)?
Arry Wibowo: Betul. JIS juga baru mendapatkan rekor MURI tiga sekaligus. Pertama Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat. Kedua, stadion pertama yang menggunakan sistem atap buka-tutup pertama di Indonesia. Rekor ketiga, stadion green building dengan sertifikasi platinum pertama.
Kita fokus dengan bangunan ramah lingkungan. Jadi ke depannya prinsip tepat guna lahan, efisiensi energi, konservasi air, material ramah lingkungan kita penuhi.
KBA News: Desain stadion JIS ini dari mana dan bagaimana filosofinya?
Arry Wibowo: Desain atau arsitektur JIS mengadopsi dari kearifan lokal,yakni budaya Betawi. Bangunan stadion seperti ikat kepala Betawi yang sering disebut udeng-udeng. Ikat kepala itu mahkota, kebanggaan, ikon masyarakat Betawi. Dan inilah ikon dari Jakarta yang kita ambil dari filosofi budaya Betawi.
Selain itu, di Budaya Betawi ada gigi balang. Kita transformasikan secara modern di sepanjang railing.
Beberapa ruangan seperti seperti untuk konferensi, plafon ruangannya juga ada unsur setiga lancip. Lancip itu kita ambil dari filosofi gigi balang juga. Jadi JIS memang khas dan kental nuansa lokal budaya Betawi.
KBA News: Konsep seperti itu disayembarakan atau bagaimana?
Arry Wibowo: Tidak. Itu memang dirancang dari awal memperhatikan kearifan lokal. Kami mendapatkan penugasan dari Pak Gubernur melalui Peraturan Gubernur Nomor 14 tahun 2019. Memang peraturan gubernur itu tidak spesifik menyebutkan konsep bangunannya seperti apa.
KBA News: Jadi adopsi budaya Betawi pada desain stadion itu merupakan pengembangan konsep?
Arry Wibowo: Iya, selaku pemegang amanah, kami eksplore konsep bangunannya. Agar bangunan ini tetap bangunan modern tapi tidak lupa aspek kearifan lokalnya. Karena JIS dibangun di Jakarta yang merupakan tanah kelahiran masyarakat Betawi.
KBA News: Fasad bangunan JIS terlihat banyak lubang-lubang, konsepnya seperti apa?
Arry Wibowo: Ini mungkin terfantastik ya, karena bagian fasad kalau kita pandang dari jauh kelihatan lubang-lubang. Kalau dari sisi design seperti loreng harimau, semangatnya Macan Kemayoran.
Sebenarnya, bukan hanya sekedar lubang. Itu salah satu pemenuhan prinsip green building karena seluruh pembangunan bisa menghasilkan sirkulasi udara alami ke dalam stadion.
Kulit bangunan itu kalau dihitung sekitar 48.000 ribu meter persegi. Kalau ditotal, luasan lubang-lubang itu ada 24.000 ribu meter per segi. Itu penilaian dalam konservasi dan efesiensi energi. Jadi untuk menghemat penggunaan ruang AC.
Sebagai gedung berkonsep green building, di dalam JIS juga tidak menyediakan ruangan untuk merokok. Kita memasang sign no smoking. Ini salah satu penilaian green building.
Kami tempatkan area khusus merokok di daerah terbuka di Kawasan JIS dengan menyediakan tempat sampah agar tidak ada sampah puntung rokok di area sekitar.
KBA News: Terlihat juga ada lampu-lampu warna-warni, maksudnya apa?
Arry Wibowo: Lampu warnaa-warni itu memang salah satu keunggulan JIS. Cahaya dari lampu-lampu itu bisa menyesuaikan dengan tema, misalkan timnas identik merah putih itu bisa membentuk motion bendera merah putih yang berkibar keliling stadion JIS. Sudah di simulasikan.
Jadi efeknya itu bisa berubah-ubah. Mungkin siapa yang bermain atau tema dari kegiatan. Efek lampunya keliling kulit bangunan dengan warna warni yang spektakuler.
KBA News: Konsep seperti ini mengadopsi dari stadion mana?
Arry Wibowo: Mungkin ini satu-satunya di Indonesia atau di dunia. Jadi seperti pattern atau pola landscape yang ada di sebelah barat ruang konferensi pers sampai plaza itu kan ada pola garis-garis, Itu sebenarnya garis yang menghadap kiblat. Fungsinya untuk selasar sholat.
Kita tahu di Indonesia tidak mungkin main di waktu siang. Waktu main rata-rata sore atau nabrak waktu magrib atau isya. Jadi memberikan kesempatan bagi yang mau sholat. Plaza itu bisa digunakan untuk tempat sholat, kita sediakan tempat wudhu juga.
KBA News: Terkait dpengaturan transportasi dari dan menuju JIS bagaimana?
Arry Wibowo: JIS adalah stadion pertama yang menerapkan sistem integrasi angkutan umum massal.
JIS nantinya kan pengembang kawasannya Transit Oriented Development (TOD) dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, apartemen, ritel, dan sebagainya.
KBA News: Jadi nanti ada hotel juga di sini?
Arry Wibowo: Iya. Jadi nanti sewaktu ada pertandingan, baik nasional maupun internasional, atau pun konser, dan kegiatan lainnya, orang tidak perlu jauh-jauh mencari akomodasi. Mereka bisa menginap di sini, di hotel berstandar internasional. Juga bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada.
KBA News: Terkait dengan transportasi itu tadi, berarti nanti penonton tidak boleh bawa mobil pribadi?
Arry Wibowo: Bukan dilarang bawa mobil pribadi, tetapi dibatasi karena kapasitas parkir untuk kendaraan pribadi memang sengaja dibuat sedikit. Jadi disarankan lebih baik menggunakan kendaraan umum.
Konsep Ini juga sebenarnya semangat dari Pak Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menekan kemacetan. Kita juga memang kita tidak ingin membebani lingkungan sekitar dengan kemacetan dan polusi udara.
Pak Gubernur itu sangat ingin membatasi pengunaan mobil pribadi atau kendaraan pribadi menuju ke JIS.
KBA News: Jadi penggunaan kendaraan pribadi diprioritaskan untuk siapa saja?
Arry Wibowo: Lebih diprioritaskan untuk pemain, official, dan pihak-pihak yang berkepentingan langsung dengan pertandingan atau pertunjukan, misalnya panitia, penyelenggara, dan beberapa untuk tamu yang sifatnya VIP, VVIP, CVIP.
Jadi memang tempat parkirnya terbatas. Tidak semua orang yang datang dengan kendaraan pribadi bisa tertampung. Tapi nanti akan ada beberapa kantong parkir di sekitar JIS.
Kita sudah MoU dengan pengelola Ancol untuk kerja sama penyediaan fasilitas parkir. Ada juga kerja sama dengan beberapa tempat parkir di daerah sekitar.
Nantinya disediakan kendaraan transit yang akan menjemput dan mengantar dari kantong-kantong parkir tersebut menuju ke JIS.
KBA News: Pekerja di stadion JIS dari mana saja?
Arry Wibowo: Oh pekerja JIS seluruhnya berasal dari Indonesia. Jumlah pekerjanya mencapai empat ribu orang.
KBA News: Sudah berapa lama JIS dibangun?
Arry Wibowo: Dari awal pembangunan sudah sekitar dua tahun lebih, yaitu dari September 2019. Bulan Desember ini sudah memasuki pekan ke-119.
Sempat mengalami tantangan pada sekitar bulan Maret 2020, ketika awal pandemi Covid-19 terdeteksi di Indonesia. Beruntung sektor konstruksi mendapat pengecualian untuk berlanjut, sehingga proyek tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Kita lakukan jaga jarak, pemeriksaan suhu tubuh, dan daily monitoring. Khusus untuk pekerja yang baru masuk, kita tandai untuk memudahkan monitoring dan dipantau terus oleh tim HSE proyek.
KBA News: Mengenai soft launching, kan rencananya tanggal 11 Desember 2021. Nah itu bagaimana?
Arry Wibowo: Sebenarnya soft launching ini kita mengikuti perkembangan kondisi di luar, terutama ada varian baru Covid-19, Omicron. Kemarin memang Pak Gubernur dalam konferensi pers resmi itu menyatakan ditunda. Jadi, kami masih terus memantau perkembangan situasi pandemi di luar.
KBA News: Apa alasannya mau soft launching pada 11 Desember?
Arry Wibowo: Sebenarnya, kenapa itu dipilih tanggal 11 Desember, awalnya bahwa Pak Gubernur ingin menunjukan bahwa Indonesia aman, Jakarta aman. Dan terbukti kondisi pandemi di kita memang sudah semakin membaik.
Hanya saja di luar sana, di luar negeri, ada varian baru. Jadi Pak Gubernur sangat hati-hati jangan sampai gelombang pandemi Covid-19 terjadi lagi , dengan varian baru yang kabarnya lebih ganas itu. (kba)