Keberhasilan kepemimpinan Anies Baswedan menata Ibu Kota menjadi faktor utama hadirnya dukungan banyak relawan agar ia maju sebagai kandidat capres pada Pilpres 2024.
JAKARTA | KBA – Pemilihan Presiden (Pilpres) masih sekitar 2,5 tahun lagi. Namun, atmosfer menuju kontestasi politik tersebut mulai terasa dengan tampilnya ke permukaan relawan-relawan di berbagai daerah untuk mendukung figur yang dinilai layak maju sebagai kandidat calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Relawan-relawan tersebut didominasi untuk kandidat capres dari kalangan kepala daerah seperti gubernur. Sejauh ini sangat tidak sebanding dengan pemunculan relawan untuk kandidat capres dari unsur elite partai politik. Dominasi kehadiran relawan untuk kandidat capres dari kepala daerah ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan publik atas kinerja mereka selama menjabat.
Sejauh ini pula relawan itu lebih banyak dimiliki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies dinilai berhasil mengubah wajah Kota Jakarta. Infrastruktur, kerukunan antarumat beragama, hingga berbagai masalah sosial menjadi fokus perhatian yang berhasil ditangani Anies bersama jajarannya di Pemprov DKI Jakarta.
Menanggapi banyaknya kemunculan relawan untuk Anies tersebut, Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni mengatakan, kemunculan relawan mendukung kepala daerah ini adalah siklus politik yang alamiah ketika ada kepala daerah yang berhasil dalam kinerjanya.
”Kepala daerah itu, sejak kita mempraktikkan pilkada langsung bertransformasi menjadi sumber rekrutmen politik untuk jabatan-jabatan nasional. Ini memang sebuah siklus politik yang alamiah. Ketika kepala daerah itu bekerja baik, kinerjanya bagus, maka dia akan mendapatkan promosi politik pada jabatan-jabatan politik di nasional,” kata Titi kepada KBA News, Jumat, 10 Desember 2021.
Menurut Titi, siklus politik semacam ini menjadi hal yang wajar dalam demokrasi karena masyarakat akan melihat siapa yang berhasil dalam bekerja. Meski pada level daerah, itu sudah bisa menjadi faktor ia didukung untuk maju di level politik nasional.
“Itu kan sebenarnya menunjukkan ada korelasi politik antara posisi-posisi yang dipilih melalui pemilu pada tingkat lokal dengan posisi-posisi pemilu pada skala nasional,” kata Titi menguraikan.
Oleh karena itu, demikian Titi, kemunculan relawan Anies di berbagai daerah juga hal wajar berdasarkan penilaian atas kinerjanya. Jabatan kepala daerah yang disandang Anies saat ini atau figur lainnya adalah batu uji untuk menuju jabatan presiden di kemudian hari.
“Jadi bagi saya itu fenomena yang wajar dan menunjukkan kepala daerah itu menjadi batu uji yang baik dalam menilai kepemimpinan calon-calon presiden yang nanti akan memimpin Indonesia gitu.”
Seperti diberitakan sebelumnya, fenomena kelompok relawan yang mendeklarasikan dukungan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju dalam kontestasi Pilpres 2024 belakangan mulai masif di berbagai daerah.
Deklarasi dukungan oleh relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) di Gedung Joang ’45, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Oktober 2021, memicu gelombang deklarasi serupa di berbagai daerah. Tak lama setelah deklarasi kelompok relawan yang dimotori La Ode Basir tersebut, kelompok-kelompok relawan pendukung Anies terus bermunculan, mulai dari ujung barat hingga timur Indonesia. (kba)