Naiknya elektabilitas Partai Nasional Demokrat (NasDem) karena faktor adanya sinyal dukungan partai tersebut kepada Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Publik sudah mulai memperbincangkan kehadiran NasDem sebagai pendukung Anies Baswedan.
PUBLIK telah membaca arah Surya Paloh di konstalasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam sejumlah pernyataannya, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh sepertinya akan memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan.
Surya Paloh memang politikus kawakan. Bukan kaleng-kaleng. Seorang politikus yang cermat membaca arah politik dan, seringkali, membuat langkah cepat untuk menentukan pilihan.
Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat misalnya, jauh-jauh hari NasDem menyampaikan dukungan kepada Ridwan Kamil. Sementara partai lain berpikir saja belum. Bahkan, banyak pihak lain yang belum menentukan jadwal istikharah, tetapi NasDem malah sudah memberikan dukungan.
Pilpres 2019, Surya Paloh sudah pasang banyak baliho: foto dirinya dan Jokowi ada di mana-mana. Mendukung Jokowi di Pilpres 2019 saat partai politik (parpol) lain masih sibuk lobi-lobi.
Itulah Surya Paloh. Rajin survei, punya insting politik yang kuat, dan berani ambil langkah cepat.
Survei terakhir yang dilakukan oleh New Indonesia Research and Consulting, elektabilitas NasDem naik. Pada Pemilu 2019, suara NasDem di angka 9,05 persen. Dalam survei terakhir, elektabilitas NasDem naik di angka 9,3 persen. NasDem membayangi Gerindra yang masih di angka 9,6 persen — turun dari perolehan suara pada Pemilu 2019 sebesar 12,57 persen.
NasDem juga meninggalkan Golkar. Berdasarkan survei, elektabilitas Golkar merosot tajam di angka 4,9 persen. Padahal, pada Pemilu 2019 suara Golkar di angka 12,31 persen. Apakah Golkar akan memberikan dukungan kepada Anies sebagai salah satu strategi untuk mengembalikan elektabilitasnya?
Sementara suara PDIP mengalami kemerosotan. Elektabilitas PDIP, menurut survei tersebut, ada di angka 16,4 persen. Merosot jauh dari perolehan suara di Pemilu 2019, yaitu 19,33 persen. Biasanya, survei elektabilitas PDIP seringkali di atas perolehan suara riil di pemilu. Apakah ini ada hubungannya dengan upaya PDIP yang selalu menyerang Anies?
Naiknya elektabilitas NasDem disebabkan karena faktor adanya sinyal dukungan partai tersebut terhadap Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Publik sudah mulai memperbincangkan kehadiran NasDem sebagai pendukung Anies Baswedan.
Dengan sinyal dukungan kepada Anies, NasDem telah mendapatkan limpahan suara dari pemilih yang kecewa terhadap Gerindra.
Baru sinyal saja sudah dapat limpahan suara, apalagi kalau sudah deklarasi? Begitu publik berkomentar.
Memang, nama Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta ini sedang naik daun. Orang bilang “the rising star”. Apa saja terkait Anies jadi trending topic di media.
Sekali Anies dideklarasikan oleh relawan di Jakarta, hingga hari ini deklarasi bergema di seantero jagat Indonesia. Seolah tiada hari tanpa deklarasi Anies for President 2024.
Banyak orang menyebut: “ini tanda-tanda alam”. Ini juga menjadi bagian yang akan diperhitungkan oleh siapa pun, termasuk partai-partai politik.
Jika deklarasi Anies terus terjadi secara masif dan gelombang dukungan semakin membesar, ini akan menjadi magnet yang memungkinkan untuk diperebutkan oleh partai-partai politik.
Inilah yang disebut coattail effect. Siapa mendukung capres yang sedang naik daun, ia akan ikut naik elektabilitasnya. Inilah yang dialami NasDem. Sebaliknya, siapa yang mengambil posisi sebagai lawan, biasanya berisiko merosot dalam perolehan suaranya.
Jakarta, 1 Desember 2021
(Tony Rosyid – Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)