Penggiringan opini bahwa Gubernur Anies Baswedan sebagai pemimpin intoleran memang terus-menerus digaungkan oleh para politikus dan buzzer. Opini itu kian masif disebarkan lewat media sosial hingga media massa.
JAKARTA | KBA – Berbagai tuduhan sebagai gubernur radikal dan intoleran yang dialamatkan kepada Anies Baswedan dijawab dengan kerja nyata dan fakta, seperti dengan memberi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja. Demikian disampaikan penceramah kondang Hilmi Firdausi melalui akun twitter-nya yang dikutip KBA News, Sabtu, 25 Desember 2021.
“Dituduh intoleran & mengangkat isu SARA, dijawab dgn memberi IMB gereja. Kadang fitnah memang tdk harus dibalas dgn kata2, cukup dijawab dgn kerja,” tulis Hilmi.
Penggiringan opini bahwa Gubernur Anies Baswedan sebagai pemimpin intoleran memang terus-menerus digaungkan oleh para politikus dan buzzer. Opini itu kian masif disebarkan lewat media sosial hingga media massa.
Namun, tudingan itu tidak dijawab dengan tudingan yang sama oleh Anies. Dia malah fokus menghadirkan keadilan dan kesetaraan bagi seluruh warga, umat dan suku di Jakarta lewat program-program kerjanya yang menyentuh hingga ke kalangan bawah.
Terbaru, Gubernur Anies memberikan IMB sekaligus meletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Damai Kristus di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat pada, Senin 20 Desember 2021 lalu. Setelah penantian mereka selama 15 tahun, kini mereka memperoleh apa yang menjadi haknya.
Anies juga meresmikan Gereja GPIB Immanuel Jakarta usai direvitalisasi.
Tidak hanya dua tempat ibadah ini, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga memberikan izin kepada Etnis Tamil India untuk membangun tempat ibadah mereka, dan juga memberikan bantuan dana kepada seluruh tempat ibadah di Jakarta dengan program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI), serta memberikan insentif kepada para pekerja di tempat ibadah.
Langkah Anies ini menjadi cambuk kepada para politikus dan buzzer yang terus memfitnahnya dengan isu radikal dan introleran.
Bagi masyarakat yang terbuka hatinya dan tidak memiliki kepentingan politik pribadi, pemberian IMB dan peletakan batu pertama di Gereja Katolik Damai Kristus di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat ini disambut dengan hangat. Bahkan banyak yang mengucapkan terimakasih atas pelayanan Gubernur Anies kepada umat gereja di Jakarta.
“Thanks pak gub anies utk imb gerejanya,” tulis akun @Dintimoteo1902.
“Dulu dituduh “akan menekan minoritas” tapi nyatanya justru sangat toleran kepada minoritas,” sambung @Indra_EMC.
Publik juga bingung dengan politisi dan buzzer yang terlihat diam kepada para pelaku korupsi di Indonesia, dan lebih aktif menyerang Anies Baswedan yang sedang bekerja.
“Setuju, di indonesia orang 2 baik dibenci orang yang bermental korup licik dan serakah malah dapat tempat,” ucap @Zainuddin Massa.
“Maklum aja tad, yg nuduh orang stress berat. gagal ke senayan akhirnya jadi penjilat,” tambah @Zulfa Hendri menyindir Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha.
Akun dengan nama @Herry Bae mengakui yang dilakukan oleh Gubernur Anies dalam melayani warga Jakarta sudah tepat, termasuk memberikan IMB kepada umat Katolik untuk membangun tempat ibadah mereka di Jakarta.
“Sepertinya apa yg dilakukan Pak @aniesbaswedan, sdh benar bukannya semua agama pny hak yg sama untuk diperhatikan mslh pemberian IMB slm itu tanah kepemilikannya jelas tdk dlm sengketa ga masalah,” jelas @Herry Bae.
Publik malah menanyakan sikap Gubernur-Gubernur sebelumnya yang tidak mampu memberikan izin kepada umat Katolik membangun tempat ibadah mereka.
“Gubernur yg sebelum y kenapa ga bisa menunaikan tugas dan kewajiban y bang? bukan kah itu sebuah fakta bukan fitnah,” ucap @WibbiWpro2.
Menariknya, akun dengan nama @Sutaryo ikut menyentil Ketua Umum PSI Giring Nidji yang sering mengatakan Anies adalah Gubernur pembohong, tetapi partainya menerima dana hibah yang diberikan oleh Anies.
“Di katain gubernur pembohong, di balas dengan uang hibah. Mantap pak gubernur,” tutup @Sutaryo. (kba)