Program Gerebek Lumpur ini sudah dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak tahun lalu di lima wilayah Kota Administrasi untuk menambah daya tampung waduk, sungai dan saluran penghubung (PHB) sebagai sarana penampungan air.
JAKARTA | KBA – Program ‘Grebek Lumpur’ yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus diperluas di seluruh wilayah. Hal ini agar tidak terjadi genangan di got, gorong-gorong, dan kali di Jakarta.
Hampir seluruh saluran dan kali yang ada di wilayah Jakarta terus dikeruk, baik menggunakan alat berat maupun dilakukan secara manual.
Salah satu penyebab terjadinya genangan dan banjir di Jakarta akibat dari tersumbatnya saluran air hingga menghambat aliran air.
Lewat akun media sosial instagram dan twitter, Pemprov DKI Jakarta mengunggah aktifitas gerebek lumpur di Jalan Raya Bekasi km 26 Kelurahan Ujung Menteng, Jakarta Timur. Para pekerja dari Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) terlihat sedang mengangkat lumpur dari dalam saluran air atau got.
“Kegiatan pengurasan saluran merupakan bagian dari Program “Gerebek Lumpur” yang dikerjakan seluruh wilayah DKI Jakarta. Kegiatan tersebut guna mengantisipasi titik rawan genangan akibat sedimentasi yg tebal dan menghambat aliran air,” tulis Pemprov DKI Jakarta yang dikutip KBA News, Rabu 1 Desember 2021.
“Salah satu kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak tujuh personel Satgas Kecamatan Cakung Sudin SDA Jakarta Timur di Jalan Raya Bekasi km 26 Kel. Ujung Menteng,” sambung mereka.
Diketahui, program Gerebek Lumpur ini sudah dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak tahun lalu di lima wilayah Kota Administrasi untuk menambah daya tampung waduk, sungai dan saluran penghubung (PHB) sebagai sarana penampungan air.
Terdapat 82 lokasi prioritas waduk, kali/sungai, saluran penghubung (PHB) untuk sarana penanganan banjir saat musim hujan tiba. Dengan metode pengerukan sedimen lumpur yang dilakukan secara serentak dan masif ini tentunya akan meningkatkan volume tampungan dan kelancaran air sungai yang mengalir.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan telah mengaktifkan sejumlah alat berat berskala hingga tiga kali lipat dari kapasitas biasanya selama kegiatan Gerebek Lumpur.
Di antaranya, 46 unit ekskavator, baik jenis amfibi atau standar untuk mempercepat proses pengerukan, serta 123 unit dump truck dikerahkan untuk mengangkat lumpur yang dikeruk lalu dibuang ke dumping site. (kba)