Kenaikan elektabilitas Partai NasDem dari kisaran 3-4 persen menjadi 5,0 persen dipengaruhi oleh kedekatan Ketua Umum Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
JAKARTA | KBA – Lembaga survei Polmatrix Indonesia merilis hasil temuan terbaru tentang elektabilitas partai politik (Parpol) menuju Pemilu 2024. Hasilnya, elektabilitas Partai NasDem mengalami trend kenaikan secara signifikan.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto mengatakan, kenaikan elektabilitas Partai NasDem dari kisaran 3-4 persen menjadi 5,0 persen dipengaruhi oleh kedekatan Ketua Umum Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Publik paham bahwa Anies merupakan salah satu figur bakal calon presiden (Capres) potensial pada Pilpres 2024 merujuk hasil survei sejumlah lembaga kredibel yang dirilis baru-baru ini.
“Pendekatan Surya Paloh terhadap Anies Baswedan sebagai salah satu Capres terkuat turut mengerek kenaikan elektabilitas NasDem,” ucap Dendik dalam keterangan tertulis seperti dikutip KBA News, Senin, 6 Desember 2021.
Bahkan, lanjut Dendik, kenaikan elektabilitas Partai NasDem ini mampu menggeser posisi Partai Golkar sebagai salah satu Parpol papan atas.
Dalam survei ini, Partai Beringin hanya meraih elektabilitas 4,7 persen. Padahal biasanya berkisar 8-9 persen dan berada pada peringkat ketiga.”Golkar tersalip oleh NasDem, sementara PDIP tetap unggul,” imbuh dia.
Elektabilitas Anies sebesar 21,3 persen mengacu hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis, Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin akan menjadi modal pinangan Partai NasDem untuk diusung di Pilpres 2024.
Kata Peneliti Utama IPO Catur Nugroho, popularitas dan elektabilitas Anies akan mempengaruhi terhadap kenaikan perolehan suara Partai NasDem di Pemilu 2024. Terlebih, jika partai besutan Surya Paloh itu menjadi pengusung utama.
“Saya rasa cukup realistis bagi NasDem dan Surya Paloh jika memilih Anies Baswedan untuk diusung pada Pilpres 2024, (Popularitas ds elektabilitas Anies) bisa membantu NasDem dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) nanti,” ucap Catur seperti diberitakan KBA News, Minggu, 5 Desember 2021.
Survei IPO
Elektabilitas Anies sebagai bakal Capres 2024 dalam survei ini menempati urutan pertama setelah memperoleh dukungan sebesar 21,3 persen, disusul Menteri Prawisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno yang memperoleh elektabilitas sebesar 13.8 persen.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus puas di posisi 3 dengan eletabilitas 11,6 persen, dibuntuti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mampu meraih elektabilitas 10.2 persen.
Adapun, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto harus rela posisinya tergusur dari 3 besar. Sebab, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, elektabilitas Prabowo hanya sebesar 8,4 persen.
“Memang terlihat ada caruk persentase sekira 15 sapai 17 persen yang tidak suka pada Prabowo, sehingga kelompok ini rentan mempromosikan anti Prabowo,” ucap Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah kepada KBA News, Sabtu, 4 Desember 2021.
Dalam pandangan Dedi, elektabilitas Pabowo yang kian memburuk ini karena kejenuhan publik atas ketokohan Prabowo. Di waktu bersamaan, rekan separtainya Sandiga Uno mulai merangkak naik menggantikan ketokohan Prabowo.
Faktor lainnya, dipengaruhi tren pemilih yang cenderung menyukai tokoh muda pada Pilpres 2024. “Membaca tingkat popularitas, elektabilitas dan penerimaan publik terhadap tokoh-tokoh potensial, terutama Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan,” ungkap Dedi.
Survei IPO ini dilakukan dengan mengambil representasi sampel sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional skala nasional dan berdasarkan data pada survei sebelumnya (Periode Maret 2020, Agustus 2020, April 2021 dan Agustus 2021).
Dengan teknik ini, setiap anggota populasi (responden) memiliki peluang setara untuk dipilih atau tidak menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sampel dan pengujian metode pra-research. (kba)