Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus aktif dalam memerangi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
JAKARTA | KBA – Puncak kampanye 16 hari anti kekerasan perempuan dan anak, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin Jakarta makin ramah bagi perempuan dan Anak.
Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus aktif dalam memerangi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dia menegaskan bahwa kegiatan untuk penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak akan terus dilakukan.
“Yang diakhiri itu 16 hari kampanyenya, tapi kampanye sebenarnya berjalan sepanjang tahun, kapan pun sampai betul-betul tuntas, Jakarta aman dari kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Anies dalam keterangan rilis resmi di kutip KBA News, di Jakarta, Jumat, 10 Desember 2021.
Perlindungan terhadap perempuan dan anak ini menjadi penting, maka dari itu sejak awal Pemprov DKI Jakarta telah memasukkan perlindungan terhadap perempuan dan anak ke dalam klasifikasi strategis, yang berimbas pada konsistensi kegiatan strategis daerah setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah di Jakarta.
“Saya ingin garis bawahi bahwa di Jakarta ini mengurusi berbagai macam urusan, dari menyiapkan ibu untuk proses persalinan sampai kepada mengurus jenazah. Dari mereka yang tak memiliki tanah, sampai pemilik gedung pencakar langit, semua diurusi, spektrumnya luas sekali,” terangnya.
Namun harus dipastikan bahwa urusan yang sifatnya penting untuk terkelola dengan baik. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta menerjemahkan ke dalam sistem manajemen.
Menurutnya, semua urusan penting masuk dalam klasifikasi strategis yang berimbas pada Kegiatan Strategis Daerah (KSD) semua Dinas.
“Namun kita harus pastikan bahwa urusan yang sifatnya penting itu terkelola dengan baik. Karena itu kami di Pemprov DKI Jakarta menerjemahkan ini ke dalam sistem manajemen, bahwa semua urusan penting masuk dalam klasifikasi strategis yang berimbas pada KSD semua Dinas, yang programnya harus jalan dan evaluasi bulanan,” tambahnya.
Anies ingin Jakarta menjadi kota yang mampu melindungi empat kelompok rentan, terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, perempuan, dan anak.
Jika keempat kelompok rentan tersebut dapat terlindungi dengan baik, maka perlindungan untuk seluruh warga Jakarta juga akan berjalan baik.
“Kami ingin Jakarta menjadi kota yang layak anak dan ramah perempuan. Kita perlu ikhtiarkan dan intervensi sehingga jangan sampai ada kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak, karena kami percaya bila 4 kelompok rentan yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, perempuan dan anak kita lindungi dengan baik maka sisanya insya Allah aman. Kita harus keluarkan effort yang serius untuk melindungi 4 kelompok ini,” tandasnya.
Diberitahukan, dalam kegiatan puncak kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak juga dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban terkait perlindungan kepada korban dan saksi kasus kekerasan. (kba)