Di tengah kesibukannya, Anies Baswedan selalu menyempatkan waktu untuk menemani ibunda tercinta. Dia tak pernah meninggalkan kewajiban dan pengabdiannya sebagai anak kepada ibunda.
JAKARTA | KBA – Hari ini, Rabu, 22 Desember 2021, seluruh dunia memperingati Hari Ibu atau Mother’s Day. Beragam ucapan disampaikan sebagai tanda penghormatan dan cinta kasih kepada orang yang telah melahirkan dan merawat setiap bayi dan anak dengan penuh sayang dan pengorbananan ini.
Begitu juga dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di hari yang istimewa buat para ibu, Anies pun tak lupa mengucapkan selamat.
“Saya mengucapkan selamat Hari Ibu, dan selamat kepada para ibu yang telah menjadi tiang keluarga. Ibu adalah pendidik pertama, dan dari ibu tidak akan pernah putus aliran cinta dan kasih sayang,” kata Anies seperti dikutip KBA News dari laman facebook ‘Anies Anak Guru’ hari ini.
Dalam pandangan Anies yang dikutip KBA News dari berbagai sumber, ibu adalah orang yang melahirkan ke dunia dan ibu juga yang bisa mengembalikan ke surga.
Anies juga menyampaikan, “Buat ibumu bangga, jangan buat ibumu malu.”
Kemudian, “Doa ibu itu seakan lebih terang dari matahari.”
“Tak pernah tersendat aliran doa ibu untuk anaknya. Amat kuat dan ringankan semua langkah,” kata Anies.
Orang yang digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) terkuat pada pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang ini memang terkenal begitu menghormati dan menyayangi sosok ibunya, yakni Prof. Aliyah Rasyid Baswedan.
Kecintaan, kepedulian, dan begitu sayangnya Anies kepada ibundanya ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Sismono Laode, salah seorang murid Prof. Aliyah, dan juga sudah dianggap seperti keluarga Baswedan.
“Pak Anies itu betul-betul sangat menghormati ibunya. Dia tidak pernah membantah satu kata pun dari ibunya, dan bahkan sangat menyayangi Ibu-Ibu nya,” kata Sismono kepada KBA News.
Sismono menceritakan disaat pandemi Covid-19 tengah ramai-ramainya, Anies meminta kepada ibunda untuk tidak menerima tamu, maupun bertemu siapa pun agar tidak terjadi apa-apa.
“Betapa Pak Anies itu menghargai Ibunya. Siapa pun tidak boleh menemui Ibunya, orang-orang, dekatnya juga tidak boleh menemui ibunya. Karena waktu itu Covid-19 betul-betul sangat menggila. Jadi Pak Anies benar-benar menjaganya,” kata Sismono yang telah hidup bersama keluarga Rasyid Baswedan sekitar 15 tahun ini.
Menurutnya, Anies Baswedan menganggap ibundanya sebagai tiang keluarga, sekaligus guru pertama buatnya.
“Pak Anies itu kan secara umum memandang ibu itu sebagai tiang keluarga. Sekaligus guru atau pendidik pertama, aliran kasih sayangnya, aliran cintanya tak akan pernah padam dan tak akan pernah putus. Itu subtansi, yang memang menjadi kaya nilai dalam diri Anies,” paparnya.
Penulis buku biografi Anies Baswedan ini juga menilai, di tengah kesibukannya, Anies selalu menyempatkan waktu untuk menemani ibunda tercinta. Dia tak pernah meninggalkan kewajiban dan pengabdiannya sebagai anak kepada ibunda. Seperti, Sabtu, 18 Desember 2021 sore, orang nomor satu di Ibu Kota itu menemani Ibu Aliyah membeli kacamata baru di Senayan Trade Center (STC) Jakarta Pusat. Anies terlihat menggandeng tangan serta mendorong kursi roda yang digunakan ibunya.
“Selain itu pernah ibunya di ajak berkeliling untuk melihat Kota Jakarta yang sudah berubah wajahnya. Tentu saja kan mendorong kursi roda ibunya. Bahkan biasa Anies sendiri yang dorong bukan saudaranya atau yang lain. Itu biasa,” tegasnya.
Sismono mengaku pernah ingin membantu mendorongkan kursi roda Prof. Aliyah tapi ditolak Anies. Karena, Anies ingin menunjukkan sebagai anak harus bertanggungjawab kepada orangtuanya, terkhusus ibunya.
“Sikap ini bukan lahir secara tiba-tiba, tapi proses ini bisa terjadi karena didikan ibu, didikan orang tua dulu,” jelasnya.
“Karena, ibunya sejak kecil mendidik dan menumbuhkan nilai-nilai kasih sayang kepada anak-anaknya,” tutupnya. (kba)