Selama banjir, tidak banyak warga yang mengungsi. Hanya warga yang berada persis di bantaran kali yang mengungsi. Mereka pun kini sudah kembaliĀ ke rumah masing-masing.
JAKARTA | KBA – Curah hujan tinggi mengguyur sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Sabtu, 13 November 2021, sore. Sehingga terjadi genangan air di beberapa titik wilayah DKI Jakarta. Salah satunya di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Menurut Ketua Rukun Warga (RW) 04 Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, bahwa saat ini kondisi sudah surut tidak ada lagi genangan air di wilayahnya. Sehingga masyarakat RW 04 sudah bisa beraktifitas kembali seperti biasa.
“Iya, sudah surut. Sudah tidak ada genangan air dan clear,” kata Irwan kepada KBA News saat dihubungi via whatsapp, di Jakarta, Minggu, 14 November 2021.
Irwan menjelaskan surutnya air banjir ini tak memakan waktu lama. Bahkan berdasarkan perhitungannya air sudah surut kurang dari 6 jam.
Dia menceritakan di saat hujan berhenti, Wali Kota Jakarta Timur langsung menginstruksikan ke personel Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk menyedot air dengan kekuatan enam unit kendaraan Damkar. Sehingga hanya membutuhkan waktu kurang lebih enam jam dalam penyedotan tersebut.
“Jadi di saat hujan berhenti, Pak Wali Kota instruksikan ke personel Damkar untuk menyedot air, dengan kekuatan 6 unit kendaraan. Ketinggian air di Jalan Lingkungan sudah 30 cm di barengi dengan penyedotan dari jam 17:00 sampai 21:30 jalan sudah tidak ada genangan air,” jelasnya.
Dia mengaku banjir kemarin yang ketiga kali akibat intensitas hujan yang begitu tinggi. Membuat air meluap ke permukiman warga Cipinang Melayu. Dia mengapresiasi atas bantuan penyedotan oleh Damkar yang membantu air surut lebih cepat.
“Dalam bulan ini ini saja sudah 3 kali banjir, akibat intensitas hujan sangat tinggi. Bantuan penyedotan oleh Damkar, ternyata membantu lebih cepat surutnya air,” ungkapnya.
Menurut Irwan selama banjir yang melanda pemukimannya, tidak banyak warga yang mengungsi. Hanya warga yang berada persis di bantaran kali yang mengungsi. Mereka pun kini sudah kembaliĀ ke rumah masing-masing.
“Sejak tadi malam sudah tidak ada warga yang tinggal di pengungsian,” ujarnya.
Dia mengapresiasi ke seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang sudah peduli terhadap wilayahnya.
“Sekali lagi mewakili warga, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada bapak Gubernur dan Bapak Wali Kota beserta jajaran yang sangat peduli kepada wilayah RW 04 Cipinang Melayu, semoga langkah yang telah dibuat ini di catat sebagai amal ibadah kita,” imbuhnya.
Dia juga berharap, Dinas Sumber Daya Air agar secepatnya membebaskan lahan yang terkena normalisasi Kali Sunter, sehingga ke depan tidak ada lagi banjir di wilayah RW 04.
“Kemarin ketinggian air antara 30 -70 cm. Tapi kan cara penyedotan air ini sifatnya hanya jalan keluar sementara, karena kalau banjir kiriman datang dari hulu Kali Sunter mungkin penyedotan tidak banyak membantu. Pastinya, normalisasi Kali Sunter harus dilanjutkan agar banjir tidak melanda wilayah RW 04 lagi,” pintanya.
Berkat Kolaborasi
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengaku telah melakukan monitoring ke Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Hingga pukul 21.00 WIB, tidak ada pintu air yang berstatus awas atau siaga 1, bahkan sebagian besar berstatus normal.
Pihaknya berkolaborasi dengan dinas lain untuk menurunkan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bergerak cepat dalam mengatasi genangan air di wilayah yang berdampak banjir seperti di Cipinang Melayu.
“Para petugas juga bahu-membahu bersama RT/RW dan warga untuk bekerja sama dalam mengatasi genangan,” ujar Sabdo dalam keterangan tertulisnya yang di kutip KBA News.
Sabdo menegaskan bahwa kehadiran personel gabungan, seperti PPSU, pompa air, dan Damkar, yang berkoordinasi dengan RT/RW serta warga, mampu mempercepat surutnya genangan, sehingga jalan raya bisa tetap dilalui kendaraan.
“Kami berkoordinasi dengan para Walikota, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Kepala Dinas Sosial, Kepala Biro Pemerintahan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, dan pihak lainnya. Jadi, ini kerja bersama untuk percepatan penanganan genangan/banjir,” imbuhnya.
Dia menegaskan, personel Pemprov DKI terus memonitori perkembangan situasi genangan/banjir beserta penanggulangannya, memobilisasi personel, logistik dan peralatan ke lokasi terdampak.(kba)